TEMPO.CO, Makassar - Nasib nahas menimpa Karra, 9 tahun, yang tewas tertimpa pohon tumbang di dekat lumbung desa di Tongkonan Pa'gandangan, Kelurahan Ba'lele, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu, 2 Desember 2015, pukul 16.15 Wita.
Karra tertimpa pohon tumbang saat sedang asyik bermain. Korban meregang nyawa di lokasi kejadian.
"Bocah malang itu meninggal di TKP. Peristiwa itu terjadi saat korban sedang bermain bersama tiga rekannya," kata juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera.
Adapun, tiga rekannya yakni Rapin Kassa, Gani, dan Pasang. "Khusus Rapin Kassa masih shock dan dirawat di Rumah Sakit Elim Rantepao," ucap Barung.
Insiden nahas itu bermula saat Karra bersama tiga rekannya bermain tanpa memperhatikan kondisi cuaca yang cukup ekstrem. Saat kejadian, Barung menyebut kondisinya memang sedang hujan deras disertai angin kencang. Tanpa disadari keempat bocah itu, pohon besar yang berada di samping lumbung mendadak ambruk dan jatuh ke arah mereka.
Sial bagi Karra yang gagal menghindar sehingga tertimpa dan tewas di tempat. Adapun, Rapin Kassa turut tertimpa tapi sebatas ranting pohon sehingga dia berhasil selamat, meski sampai malam ini masih shock. "Kedua temannya yang lain, yakni Gani dan Pasang berhasil lari menghindari pohon tumbang berdiameter sekitar tiga meter tersebut," tutur Barung.
Sesaat setelah menerima laporan pohon tumbang yang menelan korban jiwa itu, kepolisian langsung terjun ke lokasi untuk membantu mengevakuasi korban. Barung mengatakan polisi bersama masyarakat setempat telah menyingkirkan pohon tumbang itu. Atas kejadian itu, kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai potensi bencana alam, baik itu pohon tumbang, angin puting beliung, maupun petir.
Kepala Subdirektorat Pelayanan Jasa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Makassar Sujarwo mengimbau warga mewaspadai bencana alam, khususnya angin puting beliung saat masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Musababnya, potensi bencana alam itu diakuinya cukup tinggi selama masa pancaroba.
Dalam sepekan terakhir, angin puting beliung dan angin kencang menerjang sejumlah kabupaten dan kota di lingkup Sulawesi Selatan. Di antaranya di Kabupaten Maros, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Gowa, dan Kota Makassar. Lebih dari seratus rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Tak hanya itu, beberapa warga dikabarkan terluka.
TRI YARI KURNIAWAN