TEMPO.CO, Subang - Penularan virus mematikan HIV/AIDS (human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome) di Subang, Jawa Barat, sepanjang medio 2015 sudah masuk tahap membahayakan. Pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menemukan sebanyak 82 persen yang tertular adalah anak-anak di bawah umur. ”Penularannya melalui hubungan seksual,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Subang Budi Subiantoro, Rabu, 2 Desember 2015.
Ia mengungkapkan, sesuai hasil pendataan yang dilakukannya, selama enam bulan terakhir pada 2015, warga yang dinyatakan positif tertular AIDS sebanyak 55 orang. Adapun yang tertular HIV sebanyak 83 orang. ”Mayoritas yang tertular adalah perempuan.”
Sedangkan jumlah akumulatif penderita sejak 1999 hingga Juni 2015 mencapai 1.076 orang. Rinciannya, 546 penderita HIV dan 530 lainnya penderita AIDS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.009 berusia 15-49 tahun. Lalu, yang berstatus ibu rumah tangga sebanyak 199 orang, anak-anak 41 orang, PNS 11 orang, pelajar 6 orang, mahasiswa 4 orang, dan TNI/Polri sebanyak 3 orang.
Pengelola Program Komite Penanggulangan AIDS Kabupaten Subang, Nurbayanti, mengatakan meningkatnya temuan kasus penularan HIV/AIDS di kalangan anak di bawah umur melalui hubungan seksual karena penularan melalui NAFZA dengan alat suntik terus berkurang.
Untuk mengantisipasi dan mengeliminasi terjadinya penularan virus HIV/AIDS di kalangan anak di bawah umur atau usia sekolah tingkat pertama dan atas itu, pihaknya mengajak elemen pelajar ikut berpartisipasi melakukan upaya pencegahan dini. ”Mereka kami bekali berbagai pengetahuan, wawasan, serta trik untuk menyelamatkan diri dan menghindarkan kawan-kawannya dari penularan virus yang mematikan itu,” kata Nurbayanti.
Berita ini telah diralat. Baca: Dalam 6 Bulan, 138 Warga Subang Tertular HIV/AIDS
NANANG SUTISNA