Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FPI dan Majelis Dakwah Lapor Polisi, Bupati Dedi Bingung

image-gnews
Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.COPurwakarta - Bupati Purwakarta, menegaskan akan memenuhi panggilan penyidik dari Polda Jawa Barat, terkait dengan laporan penistaan agama yang disampaikan sejumlah ulama Purwakarta. "Begitu saya menerima surat panggilan pemeriksaan dari penyidik Polda, saya pasti langsung datang," kata Dedi, saat dihubungi Tempo, Senin malam, 30 Nopember 2015.

Sebagai warga negara taat hukum, dia berjanji akan mengikuti proses hukum yang semestinya diikuti. Dedi menyatakan tidak akan mengomentari apa yang menjadi dasar pengaduan dari ulama Purwakarta yang sumbernya diambil dari buku biografi Dedi yang berjudul,"Spirit Budaya dan Kang Dedi Menyapa," tersebut. "Biarkan para akhi sosiolinguistik yang menilainya," kata Dedi memberikan alasan.

Tetapi, dia menegaskan bahwa bukunya tersebut menggambarkan tentang budaya bukan sekedar produk seni, tapi nilai lokalitas yang mampu membangun kekuatan hidup yang beradab dan bernalar kesemestaan. "Sehingga air, tanah, matahari, udara menjadi senyawa energi bagi kesejahteraan masyarakat tanpa eksploitasi. Karena manusia mentaati ketentuan hukum alam yang pasti," kata Dedi menuturkan pendapatnya.

Makanya, Dedi mengaku bingung ketika isi bukunya yang sudah beberapa tahun dicetak dan banyak dimiliki para pejabat dan publik tersebut, tiba-tiba disebutkan sebagian isinya dinyatakan menistakan agama. "Terus terang, saya merasa heran, kok baru sekarang dipermasalahkan," katanya.

Majelis Dakwah Manhajus Solihin Purwakarta didampingi pimpinan Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Jawa Barat melaporkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke Kepolisian Daerah Jawa Barat, Senin, 30 November 2015. Dedi dilaporkan dengan tuduhan telah melakukan penistaan Agama Islam yang dituliskan dalam sejumlah buku dan rekaman audio visual.

Ketua Majelis Dakwah Manhajus Solihin Purwakarta KH. Muhammad Syahid Joban mengatakan, alasan membuat laporan tersebut dikarenakan sebagian umat Islam di Purwakarta merasa resah dengan tindak tanduk Dedi Mulyadi yang sering melontarkan pernyataan yang menjurus menistakan Agama Islam. Ia mencontohkan, dalam salah satu buku yang ditulis Dedi terdapat banyak pernyataan yang mengandung unsur penistaan Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini merupakan desakan dari Ulama se-Purwakarta yang resah atas kelakuan Dedi Mulayadi," ujar Syahid Joban yang juga menjabat sebagai sekretaris lembaga dakwah FPI Pusat kepada wartawan usai memberikan laporan kepada Polda Jabar, Senin, 30 November 2015.

Menurut Syahid, salah satu judul buku yang mengandung penistaan agama yang ditulis Dedi adalah: Spirit Budaya dan Kang Dedi Menyapa. Di dalam dua buku tersebut, ia mengatakan, terdapat pernyataan yang melukai hati umat Islam bahkan merendahkan Allah. "Dalam buku ini banyak penodaan terhadap agama Islam," kata dia.

Salah satu statement dalam buku tersebut yang dijadikan bahan laporan adalah, ujaran Dedi yang mengatakan bahwa Agama Islam adalah budaya. Pihaknya tidak menyetujui pendapat tersebut. Ia mengatakan, bahwa Islam adalah wahyu dari Allah yang sangat diyakini kebenarannya. Berbeda dengan budaya yang merupakan buatan manusia dengan kadar kebenaran yang bisa dipatahkan. "Dalam buku Spirit budaya banyak menodai agama Islam. Bahkan menghina tauhid," kata dia.

NANANG SUTISNA | IQBAL T. LAZUARDI S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

13 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Wawancara Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di Kantor Bupati di Purwakarta, Jawa Barat, 9 Agustus 2022. TEMPO/Fardi Bestari
Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.


Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.


BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

Ilustrasi gempa bumi
BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.


Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Maharaja ini terletak di Kompleks Situ Buleud, Jalan Siliwangi Purwakarta Kota. (dok Pemda Purwakarta)
Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?


Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Pelajar di Purwakarta harus terbiasa berolahraga sejak dini agar fisik kuat dan sehat.
Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.


Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Upaya Merawat Kuliner Sate Maranggi
Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.


Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

24 November 2017

Bupati Purwakarta ingin warga miskin bisa makan dengan nasi yang bagus. Program ATM telur dan daging juga akan segera dirilis.
Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.


5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.


Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.