TEMPO.CO, Jakarta -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melaporkan terjadi gempa dengan magnitude 5,6 Skala Richter pada Sabtu, 28 November 2015 pukul 21:47 WIB.
Pusat gempa berada di lautan, pada koordinat 7.32 LS,105.81 BT, sekitar 77 kilometer dari arah tenggara Pandeglang, dengan kedalaman 75 Kilometer. "Gempa ini tidak berpontensi menimbulkan tsunami," demikian pernyataan BMKG dalam situsnya.
Pusat Gempa berada di laut, sekitar 77 kilometer dari Pandeglang (USGS)
Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pusat gempanya berada di laut, namun cukup dekat dengan daratan. Menurut dia, pusat gempa tersebut tidak berada di jalur subduksi lempeng tektonik, sehingga gempa tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, posko BNPB telah mengkonfirmasi ke beberapa daerah yang berpotensi terkena guncangan. " Dari informasi yang kami peroleh gempa terasa kuat hingga sedang di beberapa daerah," kata Sutopo.
Ia menuturkan, tidak hanya masyarakat di daerah Pandeglang, namun daerah Lebak, Sukabumi bagian selatan dan Cianjur juga merasakan guncangan keras selama 4-6 detik. "Masyarakat sempat panik dan berhamburan ke luar rumah," katanya.
Lebih jauh, ia mengatakan gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Jakarta, apalagi yang berada di gedung bertingkat merasakan guncangan cukup kuat. Gempa juga terasa di Sukabumi, Bogor, Depok, Bandung, Serang dan Purwakarta. " Menurut laporan Intensitas gempa yang dirasakan juga tercatat III MMI di Pelabuhan Ratu, II-III MMI di Bandung dan II MMI di Jakarta," ujarnya.
Ia menambahkan, belum ada laporan terkait dengan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa dari gempa berkekuatan 5,6 SR tersebut. Namun, masyarakat dihimbau untuk tenang dan tidak panik jika sewaktu-waktu gemap terjadi kembali. "Jika saat gempa merasakan guncangan keras, kami minta agar masyarakat segera keluar rumah atau berlindung pada tempat yang aman," katanya.
ABDUL AZIS