TEMPO.CO, Surabaya- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan situasi Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi berangsur kondusif pascakerusuhan yang meletus sejak Rabu sore hingga Kamis dinihari, 26 November 2015.
Warga, kata Saifullah, mulai tenang. "Saya sudah dapat laporan dari Pejabat Bupati Banyuwangi, Zarkasi, bahwa situasinya sudah dapat dikendalikan," kata Syaifullah.
Menurut pejabat yang akrab disapa Gus Ipul ini, setelah ketegangan mengendur, waktunya untuk mengajak masyarakat berdiskusi. Dengan diskusi diharapkan dapat bersama-sama menemukan jalan keluar penyelesaian masalah tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. "Semua harus duduk bersama baik masyarakat, pemerintah maupun petugas keamanan," ujarnya.
Ihwal jumlah warga yang tertembak, menurut Saifullah hanya ada satu orang warga yang telinganya terserempet peluru karet polisi. Ia tak tahu menahu tentang kabar bahwa empat orang tertembak dalam kerusuhan tersebut. "Korban satu orang itu atas laporan Pak Pejabat Bupati, kalau soal ada empat atau tiga saya belum tahu," katanya.
Sebelumnya telah terjadi kerusuhan di area pertambangan emas milik PT Bumi Suksesindo. Kerusuhan dipicu oleh ketidakpuasan warga setelah bertemu perwakilan PT Bumi Suksesindo, Kepolisian Resor Banyuwangi, dan pemerintah daerah setempat di Hotel Baru Indah, Rabu siang.
Warga yang menginginkan pertambangan emas itu ditutup langsung berunjuk rasa di kantor PT Bumi Suksesindo di Pulau Merah. Namun unjuk rasa tersebut kemudian berbuntut ricuh.
Bentrok aparat keamanan dan warga pun terjadi. Akibatnya diduga empat orang warga ditembak polisi dengan peluru karet. Selain itu, sejumlah fasilitas PT Bumi Suksesindo seperti alat berat, tempat penampungan solar dan sejumlah rumah yang dipakai kantor juga ikut diursak dan dibakar oleh massa.
EDWIN FAJERIAL