TEMPO.CO, Belopa - Raden Andik Jaya Prawira, 72 tahun, asal Provinsi Banten, berkeliling Indonesia menggunakan sepeda. Andik memulai perjalanan naik sepeda pada 16 September 2014.
Kepada Tempo, Andik, menceritakan kisahnya selama mengayuh sepeda mengelilingi Indonesia. Kakek dengan 12 cucu ini membawa misi melestarikan hutan. Maklum, Andik adalah alumnus Sekolah Kehutanan Menengah Atas, tahun 1964.
"Selain ingin menjalin silaturahim dengan seluruh alumni SKMA, saya juga mengajak mereka untuk tetap semangat menjaga dan melestarikan hutan, jangan justru merusaknya," kata Andik, Rabu, 25 November, setelah bertemu dengan Wakil Bupati Luwu Amru Saher dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Luwu Andi Muharrir.
Andik menyebutkan, hutan adalah paru-paru dunia dan sumber kehidupan, harus tetap dijaga dan dilestarikan. Berkeliling selama satu tahun, Andik tidak pernah sakit, hujan dan teriknya matahari, tidak menyurutkan tekadnya.
"Puji Tuhan, selama bersepeda tidak pernah sakit parah apalagi sampai masuk rumah sakit, paling hanya flu atau batuk, dan itu hal biasa," ujarnya.
Andik mengaku sudah mendatangi 128 kota di Pulau Jawa dan Bali, serta 29 kota dan kabupaten di Nusa Tenggara Barat. Sekarang, Andik berada di Kabupaten Luwu, dan akan meneruskan perjalanan ke Palopo, Masamba, dan Malili, lalu ke Kolaka Utara.
"Setiap berkunjung ke kabupaten dan kota, saya mengumpulkan tanda tangan bupati, gubernur, wali kota, dan pejabat daerah," ujarnya.
Tanda tangan pejabat yang sudah dikumpulkan berjumlah 590 tanda tangan di Jawa dan Bali, dan 135 tanda tangan di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
"Saya target setahun lagi, seluruh daerah sudah saya datangi dan selama berkeliling tak pernah saya menginap di hotel," katanya.
Ahmad, Kepala Satuan Polisi Kehutanan Kabupaten Luwu, mengatakan alumnus SKMA yang ada di daerah, wajib memfasilitasi Andik untuk bertemu dengan pejabat di daerah masing-masing, termasuk menyediakan akomodasi dan keperluannya.
"Sebagai sesama alumni SKMA, wajib kita mempererat silaturahim dan berbagi cerita," kata Ahmad.
HASWADI