TEMPO.CO, Jakarta - Terkait dengan peringatan Hari Guru Nasional yang diperingati tiap 25 November, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan guru harus mengajar sesuai dengan zaman sekarang. "Dengan cara apa itu mengubahnya, dari sekadar mengajar menjadi belajar," kata dia di kantornya, Sabtu, 21 November 2015.
Guru, kata dia, selain mengajar dengan kurikulum, juga harus bisa menumbuhkan potensi muridnya. "Kalau dulu kita pendekatan lama, anak-anak dididik seragam, tidak bisa sekarang," ujarnya. Ia pun mengimbau agar guru mau belajar selain mengajar. "Istilah saya begini; guru pembelajar, bukan sekadar mengajar."
Ia menjelaskan, contoh guru yang berprestasi yaitu guru yang melakukan terobosan. Ia mencontohkan, seorang guru mengajar di Aceh. Murid di sana motivasi belajarnya rendah. Namun, guru itu punya cara agar muridnya mau belajar. "Saya melihat ini sebagai salah satu tantangan kita, membuat guru hidup di abad 21. Sehingga, anak-anaknya bisa merasa di abad 21," ujarnya.
Anies juga berharap agar pendidikan dibangun dengan suasana yang merdeka. "Anak-anak merasa merdeka, gurunya juga merasa merdeka," kata dia. Ia lebih suka menggunakan kata merdeka dari pada bebas. Menurutnya, beda bebas dengan merdeka. "Merdeka itu ada nuansa tanggung jawab. Artinya, seseorang menyatakan bisa mengatur diri sendiri."
Ia meminta guru menumbuhkan pembelajaran yang merdeka. "Secara bertahap kita mengubah supaya Bapak Ibu bisa berkreasi, berinovasi. Di saat kendala, muncul inovasi."
Hari Guru Nasional diperingati tiap 25 November. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan kepada 99 guru dan tenaga kependidikan yang berprestasi dan berdedikasi. Selain memberikan materi, Menteri Anies juga mengajak 901 tenaga pendidik dari berbagai daerah ini untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Jakarta. Seperti Ancol dan Monas. Mereka juga akan mengikuti upacara pada hari guru bersama Presiden Joko Widodo.
REZKI ALVIONITASARI