Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tertibkan Pedagang, Alasan Kota Bandung Ogah Tiru Cara Ahok

image-gnews
Spanduk larangan belanja di kaki lima membentang di zona merah Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, (28/1). Pemerintah mengeluarkan Perda yang akan memberi sanksi berupa denda Rp 1 juta bagi warga yang kedapatan belanja di kaki lima di kawasan zona merah bebas PKL. TEMPO/Prima Mulia
Spanduk larangan belanja di kaki lima membentang di zona merah Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, (28/1). Pemerintah mengeluarkan Perda yang akan memberi sanksi berupa denda Rp 1 juta bagi warga yang kedapatan belanja di kaki lima di kawasan zona merah bebas PKL. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung mengaku kesulitan menertibkan pedagang kaki lima yang membandel. Wakil Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) penanganan PKL, Oded M Danial menambahkan, Pemerintah Kota Bandung sudah merelokasi sejumlah pedagang ke bekas basement pertokoan Kings. Namun mereka tetap kembali berjualan di lokasi yang termasuk zona merah atau terlarang. "Kami sudah pindahkan ke basement. Kemudian yang makanan masuk ke gang Kebumen," tuturnya.

Oded menambahkan, PKL yang saat ini ada di Jalan Dalem Kaum adalah PKL baru yang kebanyakan datang dari luar kota Bandung. "Yang datang baru lagi itu yang repot," katanya.

Oded pun akan memerintahkan kepada Satpol PP Kota Bandung agar bertindak lebih tegas. Dia mengatakan mustahil mengadopsi penertiban pedagang dengan cara tegas seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Kami ingin menata Kota Bandung dari sisi PKL dengan cara-cara manusiawi. Bisa aja dengan cara Ahok, tapi ini kan di Sunda," ujarnya.

Tujuh bulan sudah sejak perhelatan Peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika digelar, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, direnovasi menjadi lebih menarik. Jalan yang dulunya aspal kini berubah menjadi beton berpola dengan hiasan lampu klasik cantik berjajar di trotoar.

Namun demikian, jalan ini bak sebuah magnet yang menarik untuk dikunjungi. Meski sudah ditetapkan sebagai zona merah alias terlarang untuk berjualan emperan, trotoar Jalan Dalem Kaum tetap saja dipadati oleh para pedagang kaki lima (PKL).

Contohnya adalah Isum, 60 tahun, wanita tua yang tinggal di Jalan Pagarsih ini nekat berjualan buku bacaan anak-anak di pelataran depan sebuah toko sepatu di Jalan Dalem Kaum. Dia tetap nekat meski sudah dua kali diciduk oleh petugas Satpol PP saat dilakukan razia.

"Saya 3 tahun dagang disini. Ada dua kali diangkut. Tapi karena modal saya kecil, ya dikembalikan lagi," kata Isum saat ditemui Tempo, Rabu, 18 November 2015.

Isum tidak pernah kapok. Setelah barang-barangnya dipulangkan oleh Satpol PP, Isum kembali ke Jalan Dalem Kaum untuk berjualan. Padahal, keuntungan yang didapat sebenarnya tidak seberapa. Isum mengatakan, pada hari-hari biasa seringkali jualannya tidak ada yang membeli. "Ya paling besar dapat Rp. 100.000. Itu juga kalau hari Sabtu Minggu," tuturnya.

Isum mengaku pernah pindah berjualan, keluar dari Jalan Dalem Kaum, tapi ternyata pendapatannya jauh menurun. Akhirnya dengan segala risiko, dia kembali berjualan di zona merah. "Yah, mau gimana lagi. Alhamdulillah sekarang lagi sepi razia," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya satu dua PKL yang nekat berjualan di Jalan Dalem Kaum. Dari pengamatan Tempo, di sepanjang jalan terdapat ratusan pedagang yang menggelar dagangannya di trotoar jalan. Padahal, masih di jalan yang sama, terdapat markas Satpol PP Kota Bandung. Beberapa petugas pun terlihat hilir mudik di sepanjang jalur bebas PKL tersebut.

Di depan markas Satpol PP juga terbentang spanduk bertuliskan 'Kami warga masyarakat Kelurahan Balonggede Kecamatan Regol mendukung program Wali Kota Bandung untuk Jalan Dalem Kaum dan Gang Kaum steril dari pedagang kaki lima dan parkiran'.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibum Ranmas) Satpol PP Kota Bandung, Memet Rahmat Nur mengatakan, penertiban PKL di Jalan Dalem Kaum sudah sering dilakukan. "Sehari bisa 2 sampai 3 kali," kata Memet.

Memet menolak dikatakan mengalami kesulitan dalam menertibkan PKL Jalan Dalem Kaum. Menurut dia, PKL dan petugas Satpol PP seperti bermain kucing-kucingan.

"Mereka kucing-kucingan terus. Di sikat muncul lagi. Ada petugas, kosong. Pas petugas istirahat mereka muncul lagi," tuturnya.

PUTRA PRIMA PERDANA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

7 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

12 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

17 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

38 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

45 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

49 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.