TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Golongan Karya versi Agung Laksono Ace Hasan Syadzily bersama golongan muda Golkar lain bertemu dengan tokoh senior Golkar Abdul Latief, di Pasar Raya Blok M, Jakarta, Ahad 15 November 2015. Pertemuan ini untuk membahas rekonsiliasi partai yang menjadi keresahan golongan muda golkar di masa mendatang.
Ace mengatakan pertemuan ini adalah rangkaian gerakan muda golkar mencari solusi pertikaian kedua kubu. Menurutnya, persoalan ini tidak hanya selesai dengan hanya kedua kubu. "Pak Abdul Latief ini sudah menjadi tokoh besar yang sudah malang-melintang dan dekat dengan kedua kubu, kami sangat berharap Pak Latief memberikan solusi untuk partai golkar," katanya.
Ace mengaku mewakili golongan muda yang tidak angin konflik berlarut. Ia menganggap konflik ini merugikan kader muda. "Kami tidak ingin partai hancur apalagi hanya untuk ego," ujarnya.
Dalam persiapan menghadapi pemilu, Ace mengatakan hal terpenting adalah melakukan konsolidasi dan kaderisasi. Menurutnya, hal itu hanya bisa didapatkan kalau konflik diselesaikan dengan sikap legowo dan intropeksi dari kedua orang itu. "Setelah itu, baru bisa membicarakan 2019," katanya.
Selain itu, kata dia, pesan moral yang disampaikan Abdul Latief harus diterima sebagai pesan moral untuk menginternalisasi nilai moral yang hilang dari partai Golkar. "Perlu ada tangan senior yang punya kewibawaan dan kredibilitas moral yang mengingatkan Aburizal Bakrie," katanya.
ARKHELAUS WISNU