TEMPO.CO, Bandung- Institut Francais Indonesia (IFI) Bandung menghentikan semua kegiatan untuk umum. Direktur IFI Bandung Melanie Martini-Mareel mengatakan terhitung sejak Sabtu hingga Selasa, 14-17 November 2015, kursus bahasa Prancis hingga acara budaya, termasuk solidaritas tragedi Paris, ditunda selama 72 jam.
“Karena Presiden Prancis memutuskan tiga hari berduka setelah tragedi nasional Jumat lalu,” ujarnya kepada Tempo, Minggu, 15 November 2015.
Walau tutup sementara waktu, pegawai IFI Bandung tetap bekerja seperti biasa. Di lembaga yang bertempat di Jalan Purnawarman Nomor 32, Bandung, itu, pada Senin, 16 November 2015, pukul 10.00 WIB, semua pegawai akan mengheningkan cipta. “Kami akan melakukan one minute silence bersama ekspatriat Prancis yang bisa hadir,” ujarnya. Bendera Prancis pun akan diturunkan setengah tiang.
Pascateror Paris, IFI Bandung langsung mendapat pengamanan dan penjagaan petugas kepolisian. Menurut Melanie, tawaran pengamanan itu datang dari Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kepolisian Resor Kota Bandung.
“Walau tidak merasa takut, kami terima sebagai bentuk kepedulian mereka tentang apa yang terjadi di Paris,” katanya. Pengamanan lokasi oleh petugas berlangsung sejak Sabtu siang.
Adapun ekspatriat Prancis di Indonesia, kata Melanie, tidak dilarang untuk berkegiatan dan bekerja seperti biasa oleh pemerintahnya. Begitu pula sekolah-sekolah Prancis yang berada di Jakarta dan Bali, tetap berjalan normal.
ANWAR SISWADI
Baca juga:
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Heboh Penjara Buaya Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya