TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tak ada hal khusus yang dibahas pada pertemuan dengan koalisi pendukung pemerintah dan Presiden Joko Widodo di Istana kemarin malam. Pertemuan berlangsung mulai pukul 18.30 sampai 21.10.
"Ya biasa, (pertemuan) rutin membahas pemerintah, ekonomi, dan iklim politik," ujar Kalla di Hotel Shangri-La, Jumat, 13 November 2015. Kalla membantah ada pembicaraan khusus soal kasus pencatutan nama Jokowi dan dirinya oleh seorang politikus terhadap PT Freeport Indonesia.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy mengatakan ada tiga fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Pertama, membahas konstelasi politik nasional dan konsolidasi Koalisi Indonesia Hebat diubah namanya menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah. Kedua, membahas hal-hal yang terkait dengan dukungan atas kinerja pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla, terutama mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III yang merupakan resultan dari sejumlah paket kebijakan ekonomi.
"Untuk itu, partai-partai pendukung pemerintah terus mengupayakan dukungan politik atas hal tersebut," katanya.
Poin tiga, kata Romi, membicarakan hal-hal terkait dengan kinerja parlemen. "Antara lain membahas beberapa panitia khusus, baik perundang-undangan maupun pengawasan," tuturnya.
Pertemuan dihadiri para ketua umum partai pendukung, yakni Romy, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Hanura Wiranto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Selain para ketua umum partai, pertemuan juga dihadiri semua sekretaris jenderal partai pendukung, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Suharso Manoarfa, dan Ketua Majelis Pakar DPP Lukman Saifuddin.
TIKA PRIMANDARI