Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Gebuk Mahasiswa, Kapolres Ini Berani Minta Maaf

image-gnews
Aparat kepolisian mengamankan dan membubarkan paksa aksi unjuk rasa ratusan aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia yang menerobos pagar area terbatas larangan untuk umum, di Istana Negara, Jakarta, 19 Oktober 2015. Aksi unjuk rasa tersebut berakhir bentrok antara aparat dengan aktivis. TEMPO/Imam Sukamto
Aparat kepolisian mengamankan dan membubarkan paksa aksi unjuk rasa ratusan aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia yang menerobos pagar area terbatas larangan untuk umum, di Istana Negara, Jakarta, 19 Oktober 2015. Aksi unjuk rasa tersebut berakhir bentrok antara aparat dengan aktivis. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Windiyanto Pratomo meminta maaf kepada mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Permintaan maaf ini disampaikan karena anggota Polres Bangkalan melakukan tindak kekerasan terhadap mahasiswa dalam aksi demontrasi blokir jalan yang digelar Aliansi Mahasiswa UTM, Kamis 12 November 2015.

"Saya minta maaf atas insiden kemarin," kata Windiyanto saat menemui mahasiswa UTM di Taman Makan Pahlawan Bangkalan, Jumat, 13 November 2015. Sayang permintaan maaf ini disusul penegasan Kapolres bahwa sebelum insiden itu, ada provokasi dari mahasiswa. "Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api," katanya beretorika.

Pasca insiden bentrok tersebut, rencananya mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UTM hendak menggelar demo susulan untuk memprotes tindak polisi karena membuat tiga mahasiswa terluka. Namun, sebelum demo digelar Kepala Polres Bangkalan didampingi sejumlah perwira langsung mendatangi mahasiswa yang sedang berkumpul di Taman Makam Pahlawan agar demo tidak usah digelar.

Dalam pertemuan dengan mahasiswa itu, selain meminta maaf, Kapolres Windiyanto juga menjelaskan perkembangan penyelidikan kasus pembobolan gedung Rektorat UTM yang terjadi pada 2 Oktober 2015 lalu. "Kami belum menemukan bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka," kata dia.

Menurut Windiyanto, penyidik telah bekerja maksimal untuk mengungkap kasus pembobolan 5 ruang rektorat UTM tersebut. Delapan saksi dari pegawai dan pihak keamanan kampus telah diperiksa. Polisi juga telah menelaah puluhan rekaman CCTV di setiap sudut ruangan. "Tapi tidak cukup untuk menetapkan tersangka, karena petugas keamanan kampus pun mengaku tidur saat kejadian," kata Windiyanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Satreskrim Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Andi Purnomo mengatakan tidak transparannya pihak kampus juga menjadi kendala bagi polisi untuk mengungkap pelaku pencurian. Saat kejadian awal, kata dia, pihak kampus menyebut hanya 5 ruangan yang diacak-acak pencuri, namun belakangan dari Rektor UTM diperoleh informasi ternyata 8 ruangan yang dimasuki pencuri. "Saat kami sampai, ruangan yang dibobol sudah tidak steril," ungkap dia.

Semula mahasiswa tidak percaya dengan penjelasan tersebut, namun setelah diperlihatkan rekaman CCTV yang dimiliki polisi, mahasiswa bisa memahami. "Tapi kami tetap minta kasus ini diungkap sampai tuntas," kata Abdus Salam, salah satu mahasiswa.

Setelah puas berdebat dengan polisi, mahasiswa UTM membubarkan diri dengan melakukan longmarch dan orasi di depan Mapolres Bangkalan.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

5 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Kasus Covid Bangkalan Melonjak, Pemkot Surabaya Sekat Jembatan Suramadu 12 Hari

7 Juni 2021

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memantau lalu lintas kendaraan bermotor di Jembatan Suramadu arah ke Kota Surabaya, Jatim, serta memantau kegiatan rapid test antigen secara massal sejak Minggu 6 Juni hingga Senin 7 Juni 2021. ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya
Kasus Covid Bangkalan Melonjak, Pemkot Surabaya Sekat Jembatan Suramadu 12 Hari

Sekitar 2.600 pengendara motor dan mobil yang melintas di Jembatan Suramadu arah ke Kota Surabaya menjalani rapid test antigen


Khusus Jamu Persib, Madura United Pakai Stadion Gelora Bangkalan

1 Oktober 2019

Madura United. Instagram
Khusus Jamu Persib, Madura United Pakai Stadion Gelora Bangkalan

Madura United akan menjamu Persib di Stadion Gelora Bangkalan dalam lanjutan Liga 1 2019 pada 5 Oktober mendatang.


Oktober Saat yang Tepat Pelesiran ke Bangkalan

19 Juli 2019

Karapan Sapi. ANTARA/M Risyal Hidayat
Oktober Saat yang Tepat Pelesiran ke Bangkalan

Kabupaten Bangkalan jadi tuan rumah karapan sapi Piala Presiden. Kabupaten itu ternyata menyimpan spot wisata yang asik untuk swafoto.


Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

27 Mei 2019

Ilustrasi Polwan. TEMPO/Ifa Nahdi
Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan seorang perempuan berinisial NOS yang merupakan anggota polisi wanita atau polwan Polda Maluku Utara.


Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

29 Maret 2019

Polda Jawa Timur menitipkan seekor anakan komodo (varanus komodoensis) dan satwa lain ke BKSDA Jawa Timur, Jumat, 29 Maret 2019. Satwa dilindungi ini disita dari komplotan penyelundup yang ditangkap polisi. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

Polda Jawa Timur mengungkap perdagangan puluhan satwa dilindungi, termasuk komodo, secara online


BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

27 Februari 2019

Vanessa Angel berfoto saat menikmati liburannya di The Sakala Resort Bali. Vanessa Angel memulai karier di dunia hiburan sejak tahun 2008. Instagram/vanessaangelofficial
BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung enggan menanggapi kuasa hukum Vanessa Angel yang mempermasalahkan BAP kliennya.