TEMPO.CO, Padang - Hujan lebat yang mengguyur Kota Padang, Sumatera Barat, menyebabkan bencana alam banjir dan tanah longsor di beberapa titik, Rabu, 11 November 2015. "Hujan deras sejak sore tadi menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di beberapa titik," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat R. Pagar Negara kepada Tempo, Rabu, 11 November 2015.
Pagar menjelaskan, ada empat titik longsor di sepanjang jalan Padang-Solok. Namun, hingga kini belum diketahui adanya korban. Sebab, hujan lebat masih mengguyur. "Di sekitaran kawasan Lubuk Paraku. Atau sekitar kilometer 14 hingga kilometer 25. Banyak material longsoran yang menumpuk sepanjang ruas jalan itu," ujarnya.
Saat ini, menurut Pagar, sedang dilakukan pembersihan dengan alat berat, seperti ekskavator dan weeloader. Dari arah Kabupaten Solok, juga ada alat berat yang melakukan pembersihan.
Banjir juga melanda Gurun Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung. Air setinggi satu meter itu merendam sekitar 30 rumah. "Warga sudah kita ungsikan ke kantor lurah," ujarnya.
Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal mengatakan banjir juga terjadi di kawasan Bukit Karang Putih, Kecamatan Lubuk Kilangan. Satu rumah hanyut dan satu warga dilaporkan belum ditemukan. "Kami sedang berusaha melakukan evakuasi," ujarnya, Rabu malam, 11 November 2015.
Sementara itu, satu unit sekolah dan sebuah rumah di Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, juga tertimpa longsor. Rumah itu milik Afriadi Idris, 32 tahun. Berdasarkan informasi yang dihimpun, bencana longsor tersebut menyebabkan Liza Ramadani, 23 tahun, mengalami luka di bagian kepala dan lengan, Refka Satriadi, 5 tahun, bengkak di tangan sebelah kiri dan M. Ilham Arifin, 2 tahun, luka di bagian pipi sebelah kiri dan kepala.
ANDRI EL FARUQI