TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Fadel Muhammad, mengatakan meski saat ini Golkar sudah menyatakan diri untuk bergabung mendukung pemerintah, tapi pihaknya sepakat untuk tidak menerima tawaran posisi Menteri yang mungkin akan diajukan Presiden Joko Widodo dalam reshuffle kabinet yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Waktu rekonsiliasi kemarin kita sepakat untuk mendukung pemerintahan. Tapi kemarin Pak Ical (Aburizal Bakrie) bilang, kita dari luar pemerintah saja memberikan dukungan dan mengkritisi pemerintahan sekarang untuk kebaikan rakyat," kata Fadel Muhammad dalam konferensi pers yang digelar di kantor DPP Golkar di Slipi, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin, 9 November 2015.
Menurut Fadel, meski berada di luar kabinet bukan berarti Golkar tidak dapat menunjukkan performanya untuk mendukung pemerintah. Mereka mengatakan akan tetap berkarya sesuai dengan ideologi Partai Golkar yang kritis.
Namun Fadel, mengatakan memang belum ada tawaran untuk Partai Golkar dari Presiden untuk bergabung dalam kabinet. "Enggak ada (tawaran) juga. Kita kan di luar pemerintahan, biarlah itu di-reshuffle oleh Presiden. Itu hak prerogatif beliau," ujar Fadel.
Menurut Fadel, sekarang Partai Golkar tidak mengejar untuk menduduki kursi pemerintahan dan akan lebih fokus untuk mengejar target pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Terlebih partainya baru saja didera konflik internal berkepanjangan akibat dualisme kepemimpinan.
"Setelah rekonsiliasi kemarin kita berbicara untuk kepentingan Golkar. Yang mendesak adalah memenangkan pilkada," ujar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di era SBY ini.
DESTRIANITA K.