TEMPO.CO, Solo - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mendatangi Markas Besar Polri di Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat 6 November 2015. Pada pertemuan itu, Gatot dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membahas persiapan operasi Camar Maleo IV.
"Ada beberapa hal yang dikerjasamakan terkait beberapa hal, salah satunya Operasi Camar Maleo," kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan, Jumat, 6 November 2015.
Menurut Anton, saat ini Polri dan TNI sudah mengerahkan sekitar 1.400 personil di lokasi operasi. Sejauh ini, sudah ada perkembangan yang cukup menggembirakan dari perburuan di lapangan. Namun, ia enggan menyebutkan perkembangannya karena sifatnya yang rahasia. "Informasi kami rahasiakan, sebab kalau tersebar bisa merugikan banyak pihak," kata Anton.
Anton menuturkan bahwa pertemuan Panglima TNI dan Kapolri juga membicarakan analisa dan evaluasi atas kinerja operasi Camar Maleo dalam menangkap pelaku terorisme selama ini. Saat ini operasi ini telah dilakukan di empat blok sekitar Poso. Seperti yang diketahui, Operasi Camar Maleo ini merupakan operasi yang dilakukan untuk menangkap kelompok jaringan terorisme Santoso. "Kita tahu kelompok terorisme paling besar di Indonesia saat ini adalah kelompok Santoso," kata Anton.
Anton menuturkan bahwa kendala personil Operasi Camar Maleo saat di lapangan adalah karena medannya yang berat. Kepolisian sendiri menargetkan operasi berjalan hingga akhir tahun ini
"Makanya kami menggandeng TNI, karena mereka lebih ahli soal kemampuan gerilya," kata Anton.
LARISSA HUDA