TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Anang Iskandar, menerapkan banyak cara pendekatan terhadap anak buahnya.
Setiap Jumat pagi melakukan olahraga bersama lapangan Bhayangkara, seperti yang terlihat pada Jumat pagi tadi, 6 November 2015.
Anang juga menganjurkan anggotanya tetap berolahraga di tempat kerja masing-masing, termasuk fitness. "Penyidik bekerja 24 jam sehingga harus menjaga kebugaran fisik agar tidak stres,” kata Anang.
Pada setiap Rabu pagi, Anang mengajak anak buahnya Coffee Morning. Menurut dia, diperlukan team building antara dirinya sebagai pimpinan dengan seluruh anak buahnya. “Diperlukan kerjasama yang baik,” ujarnya.
Setiap Selasa sore, Anang memimpin rapat evaluasi yang berkaitan dengan kinerja Bareskrim. "Dari evaluasi itu muncul feedback. Kami tak hanya fokus pada keberhasilan, tetapi juga kemampuan," ucapnya.
Anang berpegang pada fiilosofi, yakni anak buah harus dirangkul. Sebagai pimpinan dia harus mengetahui keinginan maupun keluhan anak buahnya. Permohonan agar anak buahnya dinaikkan pangkatnya, kerap didapatnya.
Bagi Anang, pangkat berkaitan dengan kehormatan dan kebanggan individu. "Itu harus bisa ditangkap oleh kesatuan," tuturnya.
Itu sebabnya setiap kali dilakukan evaluasi kinerja, termasuk kinerja anggota, Anang berpegang pada penilaian kinerja. Jika memang sudah layak, maka seorang anggota Bareskrim dinaikkan pangkatnya. "Kalau bagus dielus-elus, kalau nakal dikeletak (di jitak). Tapi tetap harus dirangkul, gak boleh dilepas. Itu filosofinya."
Anang juga selalu mengingatkan setiap anggotanya agar membentengi diri dan membangun keteladan dengan berperilaku yang baik, sederhana, jujur, serta tetap bersemangat. “Kepemimpinan diri seorang anggota reserse itu harus dibekali,” katanya.
Anang juga selalu menanamkan agar anggotanya bisa meningkatkan kemampuannya sehingga menjadi orang yang sukses dalam menjalan tugas. "Manusia punya mukjizatnya masing-masing, tapi tidak mengetahui bagaiaman cara memunculkan itu," ucapnya.
LARISSA HUDA