TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional Azis Subekti menampik tudingan beberapa pihak yang selama ini mengatakan PAN bergabung dengan pemerintah karena ingin meminta jatah menteri. "Sejak awal PAN memang bergabung ke pemerintah bukan karena ingin meminta kursi menteri. Masih ada kok tempat pengabdian yang lain," katanya, Jumat, 6 November 2015.
Menurut Azis, dukungan PAN terhadap pemerintah tidak selalu harus dalam bentuk posisi menteri. Bisa juga dilakukan dengan mengkritik langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah.
"Yang sudah berjalan selama ini, di DPR kami mencoba memahami program pemerintah, tapi kami tetap bersikap kritis. Seperti kemarin, penetapan RAPBN, kami mencoba memahami. Kami terima, tapi ada catatan-catatan. Kan kami mengupayakan kepentingan rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, Azis menyatakan bahwa PAN telah menyodorkan lima nama kandidat calon menteri kepada Presiden Joko Widodo. Menurut dia, langkah itu dilakukan karena PAN diminta Jokowi menyiapkan nama-nama tersebut. "PAN posisinya pasif saja kalau soal kabinet. Kalau diminta, ya kami siapkan," tuturnya.
Saat ini PAN masih enggan terbuka mengenai nama-nama kandidat yang direkomendasikan untuk mendapatkan posisi menteri. "Kita tunggu saja. Bisa jadi kalau nama itu disebutkan malah membuat dia terganggu. Nanti ditelepon wartawan, udah ditelponin, enggak jadi (menteri) lagi," tuturnya.
DESTRIANITA K