TEMPO.CO, Jakarta - Tiga KRI yang dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban kabut asap di Kalimantan akhirnya kembali ke pangkalan semula, menyusul membaiknya cuaca di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Ketiga KRI ini terdiri atas KRI Banda Aceh, KRI Teluk Jakarta, dan KRI Dr. Soeharso.
Ketiga KRI itu dilepas oleh Komandan Lanal Banjarmasin, Kolonel Laut Haris Bima Bayuseto, dan General Manager Pelindo III Cabang Banjarmasin, Hengki Jajang Herasmana pada Rabu pagi, 4 November 2015.
"KRI Dr. Soeharso kembali ke Surabaya, KRI Banda Aceh ke Kolinlamil Jakarta, dan KRI Teluk Jakarta meneruskan operasi," kata Kolonel Haris Bima kepada Tempo, Rabu, 4 November 2015.
KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Jakarta merapat ke Banjarmasin pada 25 Oktober dan KRI Dr. Soeharso pada 26 Oktober lalu. Praktis, ketiga KRI sandar di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, dalam tempo 11 hari. “Sekitar 125 pasien berobat ke KRI Dr. Soeharso selama di sini. Kami tidak membawa penumpang sipil,” ujar Bima.
Prakirawan BMKG Bandara Syamsudin Noor, Riza Arian, mengatakan satelit Terra Aqua menangkap ada 40 titik panas di Kalimantan Selatan pada Rabu pukul 06.00 Wita. Titik panas tersebar di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 13 titik, Kotabaru 11 titik, dan Tapin lima titik. Adapun arah angin dari utara ke selatan dengan kecepatan 5-11 knot (9- 23 km/jam), kelembaban udara 52-88 persen, dan temperatur maksimal 35 derajat Celsius.
“Kondisi cuaca wilayah Kalimantan Selatan berawan dan berpotensi hujan ringan pada sore dan malam hari, khususnya di wilayah utara dan timur Kalimantan Selatan,” kata dia.
DIANANTA P. SUMEDI