Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabut Asap dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan  

image-gnews
Kabut asap tipis menyelimuti salah satu sudut kota Jakarta, 26 Oktober 2015. ANTARA/Prasetyo Utomo
Kabut asap tipis menyelimuti salah satu sudut kota Jakarta, 26 Oktober 2015. ANTARA/Prasetyo Utomo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia menjadi isu paling kuat yang disorot media lokal, nasional, dan internasional di antara isu besar lainnya. Demikian hasil penelitian yang disampaikan Indonesia Indicator (I2) melalui surat elektroniknya pada Senin, 2 November 2015. I2 memaparkan hal ini melalui Kabut Asap dalam Potret Intelijen Media.

Menurut Rustika Herlambang, lembaga ini mencatat pemberitaan kabut asap dalam kurun waktu 1 Januari hingga 27 Oktober 2015, yakni mencapai 40.607 berita. Data tersebut berasal dari pemberitaan 617 media online, baik nasional maupun internasional.

I2 merupakan sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis menggunakan software artificial intelligence (AI). Dan Rustika, Direktur Komunikasi I2 ini menjelaskan, "Kabut asap bukan sebuah bencana alam, melainkan karena kesengajaan (human intention), adalah kesimpulan dari persepsi yang disampaikan melalui media."

Dia memaparkan, pemberitaan mengenai kabut asap akibat tindakan sengaja ini mendapat ruang ekspose sebanyak 6.920 berita atau 18 persen dari seluruh pemberitaan. Hal ini diperkuat dengan keterangan BMKG bahwa hot spot ini murni terjadi karena purposefully inflicted atau man made.

Selain itu, kata dia, gejala kabut asap terjadi dengan pola yang relatif tetap. Data media dalam empat tahun terakhir menunjukkan titik panas pada dasarnya sudah dapat dideteksi jauh-jauh hari atau enam bulan sebelum puncaknya pada September hingga Oktober.

Menurut Rustika, pola asap tidak hanya dari aspek waktu, tapi dari aspek wilayah. Ia mengungkapkan, wilayah didih tertinggi ada di Sumatera, terutama Riau, Jambi, dan Sumsel. Selain itu, wilayah Kalimatan dan Jawa Tengah.

"Apa yang telah relatif terpola, secara logis dan teoritis, sangat bisa dikendalikan dan diantisipasi. Sayangnya, soal mengantisipasi sering menjadi handicap," kata Rustika.

Kemudian dia juga menjelaskan kata kunci antisipasi yang cukup mendapat ruang berita, yakni sekitar 3.890 berita. Rustika menegaskan hal ini artinya sejak awal publik telah memberikan alert kepada pemerintah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rustika menerangkan pada 2015, pembakaran hutan dan bencana asap semakin menyebar ke Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Ketiga wilayah terakhir ini, terutama  Papua, menjadi area panas baru di masa datang, yang kemungkinan dampaknya tidak kalah serius.

"Titik api sudah terdeteksi sejak Januari. Seruan antisipasi dan pencegahan sudah diserukan sejak awal. Tapi mengapa kobaran api dan pengapnya asap makin menjadi?," ucap Rustika.

Perluasan hot spot yang luar biasa dan masif di berbagai wilayah, yang sebelumnya tidak pernah terpapar, kata Rustika, perlu diselidiki. "Apakah hal ini terjadi karena dampak  fenomena El Nino atau kah sebuah kesengajaan," kata dia.

Indonesia Indicator mencatat volume berita bencana asap tahun ini melonjak sangat sekitar 400 persen dibandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama. Pada 2012, pemberitaan kabut asap hanya 669. Pada 2013 melonjak menjadi 1.256 berita dan 2014 menjadi 8.992 berita. Puncaknya, pada 2015 pemberitaan tentang kabut asap meroket hingga 39.648 berita.

"Indikasi ini bisa diposisikan sebagai sebuah anomali, bisa memperlihatkan banyak hal.  Dari sisi obyektivitas berita, lonjakan terjadi karena perluasan terjadinya hot spot yang menjalar ke area baru seperti Sulawesi, Ambon, dan Papua.  Selain itu, pemberitaan tentang korban lebih besar porsinya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.


HADRIANI P
.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Seorang wanita berenang di kolam renang rooftop di depan Menara Petronas yang diselimuti kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 September 2015. Kabut asap tersebut berasal dari hasil pembakaran lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan.  REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.


Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Massa membawa poster saat melakukan aksi demonstrasi protes perubahan iklim ketika kabut asap menutupi kota akibat kebakaran hutan di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 20 September 2019 REUTERS/Willy Kurniawan
Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.


Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.


Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.


Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa 15 Oktober 2019. Sejumlah daerah di Provinsi Jambi masih diselimuti kabut asap sehingga membahayakan kesehatan warga. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.


Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.


Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.


Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Ilustrasi: Titik kebakaran hutan atau hotspot di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (Antara/HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).


Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Patung Liberty tertutup kabut dan asap akibat kebakaran hutan di Kanada, di New York, AS, 7 Juni 2023. Kota New York, ditutupi asap tebal dan kabut dari kebakaran hutan di Kanada. REUTERS/Amr Alfiky
Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.


Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Sebuah helikopter membuat tetesan air di atas api di Hutan Nasional Angeles selama Kebakaran Bobcat di Los Angeles, California, AS, 17 September 2020. REUTERS/Ringo Chiu
Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California