TEMPO.CO, Sidoarjo - Akibat erupsi Anak Gunung Rinjani, sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, terganggu. Sepanjang hari ini, 3 November 2015, sudah tercatat ada tujuh penerbangan yang mengalami penundaan.
"Untuk jumlah persisnya kami masih koordinasi dengan maskapai. Sementara sudah ada tujuh," kata Legal and Communication Head PT Angkasa Pura 1, Liza Anindya, saat dihubungi, Selasa, 3 November 2015.
Menurut Lisa, sesuai pengumuman yang telah diterimanya, Bandara Internasional Ngurah Rai untuk sementara sudah ditutup dari pukul 18.30 WIB hingga 22.30 WIB. Saat ditanya sampai kapan penerbangan menuju ke Bandara Ngurah Rai kembali normal, Lisa belum bisa memastikan karena masih menunggu pengumuman lanjutan. "Kondisional. Menunggu pengumuman lanjutan dari sana," ujarnya.
Simak: Gunung Rinjani Meletus
Sebelum ada penutupan, dua maskapai dari Australia, Virgin Air dan Jetstar, telah membatalkan atau menunda penerbangannya ke Bali. Penyebabnya sama, yakni imbas abu vulkanik Gunung Anak Baru Jari, anak dari Gunung Rinjani.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, membenarkan kalau akhirnya bandara itu ditutup sepenuhnya. "Ya, ada Notes to Airman (Notam) untuk penutupan bandara. Abunya di atas bandara, tapi ketebalannya belum bisa kami ketahui," kata dia, saat dihubungi terpisah.
Trikora memastikan dengan penutupan bandara tersebut seluruh penerbangan baik domestik maupun internasional dihentikan. "Seluruh penerbangan ditiadakan karena abu gunung itu," katanya.
NUR HADI | BRAM SETIAWAN