TEMPO.CO, Gowa - Delapan anggota jemaah An-Nadzir yang hendak pergi ke Palestina berhasil dicegah dan diamankan di Markas Kepolisian Resor Gowa, Senin, 2 November 2015. Mereka dibawa ke Mapolres Gowa setelah sebelumnya ditangkap Polres Sabang, Aceh, Jumat lalu.
Polisi mencurigai kepergian anggota jemaah yang identik dengan rambut pirang dan memakai cadar ini akan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Kami sempat mengkonfirmasi hal itu, tapi mereka membantah," kata Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Gowa Ajun Komisaris Surahman, Senin.
Dari hasil pemeriksaan polisi, mereka mengaku ingin ke Palestina setelah mendapatkan petunjuk atau wangsit dari Tuhan. Pemimpin rombongan tersebut Sultan Loteng, 45 tahun, mengaku anaknya, Quayyum, 1 tahun, menerima roh suci dari Tuhan dan akan diperhadapkan ke Palestina. "Sampai di sana, katanya mereka akan menunggu petunjuk selanjutnya dari Tuhan," ucap Surahman.
Surahman berujar, rombongan tersebut berangkat ke Sabang, Aceh, sejak 16 Oktober lalu dengan menggunakan kapal laut. Mereka berencana pergi ke Palestina dengan memakai perahu yang dibeli dari nelayan setempat. "Mereka beli perahu seharga Rp 8 juta," tuturnya.
Rombongan itu terdiri atas 4 laki-laki, 2 perempuan, dan 2 anak-anak. Mereka adalah Sultan Loteng, 45 tahun, warga Desa Bajeng, Kecamatan Bajeng; Rudi (33), warga Desa Majannang, Kecamatan Bajeng; Zaenal (27); Islah (9); Nurhayyun (19); Darwani (43); Quayyum (1); dan Wawan (15). Mereka kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Gowa.
"Karena warga Gowa, mereka akan kami pulangkan ke rumahnya masing-masing," kata Surahman.
AWANG DARMAWAN