TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Sinarmas Grup akan menanggung biaya operasional pesawat BX 200 milik Rusia yang melakukan water bombing. "Agar dunia usaha berkontribusi, karena ini wilayah konsesinya," ucap Sutopo di Graha BNPB di Jakarta, Jumat, 30 Oktober 2015.
Sejauh ini, ujar Sutopo, telah ada beberapa perusahaan yang ikut memadamkan lahannya yang terbakar. "Jika dibandingkan dengan luas lahannya yang tidak sebanding, saat ini baru Sinarmas," tuturnya.
Menurut Sutopo, pesawat BX 200 memiliki kemampuan mengambil air sebanyak 13 ton. Pesawat itu merupakan salah satu yang disewa pemerintah untuk memadamkan kebakaran lahan.
Kemarin, kata Sutopo, pemerintah juga telah berusaha mendapatkan pesawat sewaan dari Kanada, Rusia, dan Australia. Pemerintah berharap bisa menyewa 10-15 pesawat.
Sampai saat ini, ucap Sutopo, BNPB telah menghabiskan dana setidaknya Rp 500 miliar. Dana tersebut, ujar dia, untuk biaya operasional water bombing, aksi posko, pelaksanaan operasi dan personel, serta sewa pesawat.
"Untuk kerugian lahan belum dilakukan perhitungan, tapi bisa jadi lebih dari Rp 20 triliun. Kami akan coba segera menghitung. Biaya pemadaman dari Januari sampai sekarang lebih dari Rp 500 miliar," tutur Sutopo.
ARKHELAUS WISNU