TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru melaporkan, satelit Terra dan Aqua kembali memantau 115 titik panas di sejumlah wilayah di Sumatera. Jumlah tersebut jauh meningkat dibanding hari sebelumnya yang sempat menyusut menjadi enam titik. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai 77 titik.
“Titik panas terpantau pukul 07.00,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin Widayat, 30 Oktober 2015.
Menurut Sugarin, kemunculan titik panas juga terjadi di beberapa daerah, seperti Lampung dengan 28 titik, Sumatera Utara 3 titik, Bengkulu 1 titik, dan Jambi 1 titik. Sedangkan di Riau terpantau lima titik panas yang tersebar di Bengkalis dengan 2 titik, Kuantan Singingi 1 titik, Rokan Hulu 1 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik.
"Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau tiga titik panas di Riau," ucap Sugarin.
Menurut Sugarin, secara umum, kondisi cuaca Riau berawan dengan disertai kabut asap tipis. Peluang hujan dengan intensitas ringan-sedang disertai petir dan angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Riau. "Temperatur maksimum 33 derajat Celcius," tuturnya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan yang mengepung Riau mulai menghilang. Jarak padang di beberapa daerah terus membaik, seperti Dumai dengan jarak pandang mencapai radius 10 ribu meter, Rengat 5.000 meter, Pelalawan 2.000 meter, dan Pekanbaru 2.000 meter.
Hujan lebat yang mengguyur Riau tiga hari bertutur-turut membuat kualitas udara membaik. Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, kembali lancar. Jarak pandang di kawasan bandara tersebut berada di atas radius 2.000 meter. Namun belum semua maskapai penerbangan beroperasi lantaran sudah memutuskan pembatalan terbang sejak jauh hari hingga 31 Oktober 2015.
"Total 70 penerbangan untuk hari ini. Namun yang terjadwal masih 26 penerbangan," kata Duty Manajer Bandara SSK II Ongah Hasnan.
RIYAN NOFITRA