TEMPO.CO, Malang - Ratusan tentara dan masyarakat di Kota Malang menggelar salat istisqa atau salat meminta hujan di Lapangan Rampal, Rabu, 28 Oktober 2015. Mereka menunaikan salat dengan imam Ketua Majelis Ulama Indonesia Kiai Haji Baidlowi Muslich. Jemaah berdoa untuk meminta turun hujan guna mengakhiri musim kemarau.
"Mari memberi amal yang baik dan dijauhkan dari cobaan," kata Baidlowi, dalam ceramahnya, seusai salat. Para prajurit TNI mengenakan seragam dan kebanyakan berpeci saat salat dan berdoa. Salat meminta hujan ini dilakukan di lapangan Rampal Kodam V Brawijaya.
"Kami berharap hujan segera turun dan bisa membantu memadamkan kebakaran hutan," kata Komandan Komando Resor Militer 083 Bhaladika Jaya Kolonel Fajar Setyawan. Selain memadamkan titik api, mereka berharap hujan bisa membuat udara semakin teduh. Apalagi kebakaran hutan tak hanya terjadi di Sumatera dan Kalimantan, tapi juga hutan di Gunung Semeru.
Petani juga membutuhkan hujan untuk mengairi sawahnya. Jika hujan tak turun, kata Fajar, banyak petani merugi karena tanaman menjadi kering dan mati. Gerakan salat meminta hujan ini, kata dia, merupakan perintah Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal Sumardi.
Salat meminta hujan ini, kata dia, merupakan upaya menjaga ketahanan pangan. Sejumlah pemimpin batalion dan tokoh masyarakat hadir dalam salat meminta hujan ini. Termasuk Wakil Wali Kota Malang Sutiaji.
Baca Juga:
EKO WIDIANTO