TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 56 pesawat membatalkan penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Provinsi Riau, karena terkendala asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Asap masih menyelimuti sejumlah wilayah di Riau, meski dari pantauan Satelit Tera dan Aqua di wilayah Provinsi Riau sebenarnya tidak ada titik api.
Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Hasnan menjelaskan sesuai jadwal pada Senin, 26 Oktober 2015, semestinya sebanyak 76 penerbangan beroperasi. Namun, 56 pesawat memutuskan batal terbang lantaran kondisi cuaca tidak menentu akibat asap. "Tersisa 20 penerbangan terjadwal hari ini," katanya, Senin, 26 Oktober 2015.
Menurut Hasan, pekatnya asap mengakibatkan jarak pandang di Pekanbaru menurun hingga radius 500 meter. Jauh di bawah ambang batas keselamatan penerbangan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sugarin Widayat mengatakan Satelit Tera dan Aqua memantau 154 titik api tersebar di dua wilayah, yakni Sumatera Selatan 146 titik api dan Jambi delapan titik api. "Sedangkan Riau nihil," ujarnya.
Sugarin menjelaskan, secara umum kondisi cuaca wilayah Riau berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dalam intensitas ringan tidak merata terjadi di Riau bagian tengah, timur, dan barat.
Asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengganggu kualitas udara di sejumlah wilayah di Riau. Di Pekanbaru jarak pandang menurun hingga 500 meter, Rengat 50 meter, Dumai 100 meter, dan Pelalawan 500 meter.
RIYAN NOFITRA