TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengatakan keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan resmi sangat mubazir. Menurut dia, kepergian Jokowi bertolak belakang dengan kondisi di dalam negeri yang masih dilanda masalah asap dan kebakaran hutan.
"Tidak ada gunanya kepergian itu di tengah masalah asap dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang belum selesai," ucap Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.
Menurut Fadli, keberangkatan Jokowi ke Amerika tidak akan menguntungkan Indonesia. Fadli menuding kepergian Jokowi hanya akan membawa lebih banyak kepentingan Amerika dibanding Indonesia. "Buktinya saja, Presiden tidak disambut oleh senior official. Yang menyambut orang Indonesia," ujar Fadli.
Selain itu, persoalan pembahasan APBN saat ini masih belum selesai. Pembahasan APBN hingga saat ini masih alot terkait dengan dana penyertaan modal negara (PMN) yang terlalu besar. Padahal banyak program pemerintah, seperti dana desa, yang membutuhkan anggaran cukup besar. Menurut Fadli, jika pemerintah tak serius, pembahasan APBN bisa tertunda.
Presiden Joko Widodo sejak Ahad kemarin berangkat ke Amerika Serikat. Dia dijadwalkan ada di sana hingga 30 Oktober 2015. Selain bertemu dengan 19 perusahaan Amerika untuk membicarakan masalah investasi, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Barack Obama.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, dalam kunjungan tersebut, akan dibahas masalah ekonomi. Bahkan Jokowi disebut akan mendapatkan US$ 20 miliar dari hasil kunjungan ini.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Baca juga:
Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan