Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Luwu Timur Tangkap Penganut Ajaran Radikal

image-gnews
Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org
Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Malili - Aparat Kepolisian Resor Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menangkap delapan orang yang diduga penganut ajaran radikal di Wisma Sumber Urip, yang terletak di Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur. Mereka mengaku berasal dari Jawa.

Delapan orang itu adalah Arif Mujianto, Triono, Muhammad Mutohar, Muhlis, Sultan Agung, Heri, Muhammad Toha, dan Heri Suprianto. Polisi juga memeriksa barang bawaan mereka. Di antaranya telepon seluler, yang di dalamnya terdapat pesan singkat berupa ajakan mengikuti salah satu ajaran radikal. Ada pula tiga flashdisc yang berisi file ajaran radikal.

“Pemeriksaan terhadap mereka masih terus kami kembangkan untuk mengetahui hubungannya dengan jaringan terorisme,” kata Kepala Polres Luwu Timur Ajun Komisaris Besar Muhammad Alfian Hidayat, Senin, 26 Oktober 2015.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Luwu Timur Ajun Komisaris Nur Adnan Saleh menjelaskan penangkapan terhadap delapan orang, yang dilakukan Minggu, 25 Oktober 2015, itu saat dilakukan pengintaian di Wisma Sumber Urip. Di tempat itu diduga sedang berlangsung pesta sabu-sabu. Namun, yang ditemukan sekelompok orang yang dicurigai sebagai penganut ajaran radikal.

Menurut Nur, dalam pemeriksaan mereka mengatakan datang ke Sulawesi Selatan guna merekrut orang-orang yang bersedia menjadi anggota koperasi syariah yang mereka dirikan. Namun, pengakuan seperti itu belum bisa dipercaya sepenuhnya.

Nur menjelaskan, Luwu Timur merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang rawan disusupi gerakkan terorisme, yang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Letak Luwu Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Morowali dan Kabupaten Poso, Sulawesi tengah.

Polres Luwu Timur memasang portal dan mendirikan pos pengamanan di perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Tujuannya untuk mempersempit gerakan pelaku terorisme yang ingin masuk ke Sulawesi Selatan melalui Luwu Timur. Setiap orang yang melintas wajib diperiksa.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, sejumlah kasus yang berkaitan dengan gerakkan radikal diungkap di kawasan Luwu Raya. Salah seorang anak buah Santoso, tokoh terorisme Poso, pernah ditembak mati oleh aparat Detasemen Khusus 88 di Luwu Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pada petengahan September lalu, anggota Koramil Masamba, Luwu Utara, Sersan Kepala Muhammad Abdi, menangkap Rizal Yusab, 37 tahun, yang diduga menjadi pengikut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Di rumah Rizal di Dusun Pasar Selatan, Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Masamba, ditemukan sejumlah barang yang berkaitan dengan ISIS. Di antaranya tirai bambu yang dihiasi lambang ISIS dipasang di teras rumah Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Luwu Utara itu.

Ditemukan pula keping VCD di handycamnya, 7 dokumen gerakkan Mujahidin Khilafah Al Baghdadi, 1 buku catatan pribadi terkait ISIS, baju dan celana loreng.

Rizal kemudian diserahkan ke Polres Luwu Utara. Namun, setelah menjalani pemeriksaan selama tiga hari, Rizal dilepas. “Belum ditemukan indikasi yang kuat keterkaitannya dengan ISIS,” ujar Kepala Polres Luwu Utara, Ajun Komisaris Besar Muhammad Endro. Namun, aktivitas Rizal tetap dalam pengawasan.

Pada Mei lalu, lima orang yang berasal dari Kabupaten Luwu ditangkap di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, saat akan terbang menuju Malaysia. Mereka adalah Harianto Sultan Lamadu, Siti Hajar Mustafa, Zaid Toha Fauzan, Murniati Mappa Lebu, dan Andi Muadz Mustafa.

Mereka tercatat sebagai warga Desa Kariako, Kecamatan Ponrang Selatan. Namun sejak 2013 bermukim di Kalimantan Utara. Lima orang itu bergabung dengan ISIS atas ajakan kerabatnya, Rudiansyah, 31 tahun, yang merupakan buronan Interpol dalam kasus terorisme. Rudiansyah juga pernah bermukim di Kalimantan Utara.

HASWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

30 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh


Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Polisi menyelidiki identitas jasad termutilasi dan disimpan di koper merah di Tenjo, Kabupaten Bogor.
Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.


Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Pedagang merapikan stok Minyakita di Pasar Komplek PJKA, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jumat, 3 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah


Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

3 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven meminta maaf atas konten prank KDRT ke polisi, Senin, 3 Oktober 2022. Foto: Instagram Baim Wong.
Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

Paula Verhoeven dan Baim Wong terancam sanksi penjara akibat melakukan 'prank' dengan menyampaikan pengaduan palsu KDRT.


Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

9 Agustus 2021

Warga mengendarai motor melintasi di Pos Penyekatan Mobilitas Masyarakat pada PPKM Level 4 Tahap 2depan Panasonic, Jalan Raya Bogor, Jakarta, Selasa 3 Agustus 2021. Warga bebas melintas pos penyekatan tanpa ada penjagaan petugas. Hanya barier yang berada disekitar lokasi penyekatan. TEMPO/Subekti.
Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Polres Cianjur, Jawa Barat, memberlakukan sistem ganjil genap di sepanjang Jalan Mangunsarkoro, menjelang keputusan soal nasib PPKM.


Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.


Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Logo Te.co Blank
Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.


Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. Dalam serangan tersebut, petugas kepolisian memastikan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. REUTERS/Eric Gaillard
Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.


Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Petugas kepolisian berjaga di dekat lokasi terjadinya sebuah serangan yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan pisau di gereja Notre Dame di Nice, Prancis, 29 Oktober 2020. REUTERS/Eric Gaillard
Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini