Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabut Asap, Pemerintah Kirim Oksigen ke Kalimantan Tengah

image-gnews
Pelajar melintas di depan Monumen Pembangunan Tambun Bungai yang masih diselimuti asap pekat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Berdasarkan data BMKG, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya menunjukkan konsenrasi partikulat PM10 mencapai angka 1917.22 mikrogram per meter kubik, sementara batas berbahaya berada di angka 350. ANTARA/Rosa Panggabean
Pelajar melintas di depan Monumen Pembangunan Tambun Bungai yang masih diselimuti asap pekat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Berdasarkan data BMKG, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya menunjukkan konsenrasi partikulat PM10 mencapai angka 1917.22 mikrogram per meter kubik, sementara batas berbahaya berada di angka 350. ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asap pekat  masih menyelimuti kota Palangkaraya sepanjang Minggu, 25 Oktober 2015. Dari pantauan Tempo, jarak pandang hanya mencapai 50 meter.
Kondisi ini tidak mengalami perubahan semenjak empat hari lalu.

Pejabat pemerintah menghimbau warga menggunakan masker dan kacamata  bila melakukan aktivitas di luar rumah.  Hal ini karena selain asap tersebut menyesakkan napas juga membuat mata menjadi pedih.

Kementrian Kesehatan memberikan tabung oksigen untuk membantu warga Kalimantan Tengah yang jadi korban kabut asap. Pengangkutan tabung itu dilakukan pesawat TNI.

"Saya belum tahu berapa jumlah yang dibawa dan kapan sampainya karena ini semua ditanggung pihak TNI,” ujar Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Sabtu sore, 24 Oktober 2015. Saat itu, Nila bersama Menkopolhukam Luhut Panjaitan berkunjung ke Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau.

Nila menyebutkan saat ini koordinasi dengan masing-masing kementrian sangat baik dalam menangani kabut asap. Termasuk dengan pihak TNI. “Saya pikir kalau kita tangani sendiri-sendiri  tentu kita tak akan mampu menjalankannya,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suprastija Budi menyebutkan saat ini kebutuhan akan tabung oksigen ukuran kecil (500 cc) mencapai 35 ribu botol. Nantinya tabung itu akan dibagikan ke 14 kabupaten/kota yang terkena dampak kabut asap.

”Pada Bulan September  kami mengajukan 2 ribu tabung namun yang datang hanya 400 tabung oksigen,  namun kami kembali mengajukan pada bulan berikutnya 4 ribu tabung tapi  hingga saat ini tidak ada jawaban,” ujar Budi, Sabtu, 25 Oktober 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengatasi kekurang tabung oksigen itu pihaknya telah menempatkan beberapa tabung oksigen ukuran besar  di beberapa lokasi rumah singgah selain dirumah sakit dan puskesmas.

Selain tabung, Kementerian Kesehatan akan segera mengirimkan kebutuhan bagi Puskesmas dan rumah singgah untuk ara korban kabut asap yang berada di Kalimantan Tengah.  Nantinya bantuan itu akan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan.

“Kami segera penuhi semua permintaan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng. Dan kami akan segera kirimkan antara lain alat untuk menjernihkan udara yang kotor (air purifier), obat tetes mata, masker dan kelengkapan lainnya,” ujar Nila.

Berdasarkan laporan Posko Kebakaran Hutan dan Lahan Kalteng, hingga minggu ke-3 Oktober 2015, jumlah penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 8.036 orang.

Rinciannya, pada minggu I (4.537 orang), minggu II (3.407 orang) dan minggu III (92 orang).  Kemudian untuk penderita diare mencapai 2.890 orang. Rincian, minggu I (1355 orang), minggu II (1.215 orang) dan minggu III (26 orang).

KARANA WW

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

35 hari lalu

Dua warga menggunakan perahu saat keluar rumahnya yang terendam banjir di Desa Sungai Rangas Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad, 5 Maret 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mencatat sejak 25 Februari hingga 4 Maret 2023, sebanyak 65.784 jiwa dan 17.257 rumah di 99 desa dan kelurahan terdampak banjir di Kabupaten Banjar. ANTARA/Bayu Pratama S
Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.


Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

36 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

42 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

48 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

18 Januari 2024

Diskusi bertajuk Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/Istimewa
Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

Mengatasi masalah demam berdarah dengue harus menjadi urgensi. Peran serta masyarakat ikut cegah DBD sangat diperlukan.