TEMPO.CO, Manado - Sejumlah saksi mata dan pengunjung karaoke Inul Vista Manado mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang menyebabkan pengunjung terjebak di tempat hiburan yang terbakar dinihari tadi tersebut.
Kejanggalan itu antara lain tak berfungsinya alarm tanda kebakaran di gedung yang berada di kawasan bisnis Mega Mas, Manado, tersebut. Demikian pula alat penyemprot air, yang biasanya langsung aktif saat mendeteksi asap, juga tak berfungsi.
Hal ini diungkapkan Ifo, salah satu pengunjung yang selamat setelah nekat memecahkan kaca jendela di lantai 3 dan turun menggunakan kain lilitan gorden. Menurut Ifo, ia bersama rekan-rekannya sama sekali tak mengetahui telah terjadi kebakaran di tempat karaoke tersebut karena listrik tak padam.
"Waktu saya ke luar room baru saya tahu sudah kebakaran. Saya lihat warna merah dan asap di mana-mana. Saya balik kasih tahu teman-teman dan kami langsung pecahkan kaca jendela. Puji Tuhan, kami selamat," kata Ifo, 21 tahun.
Pernyataan Ifo senada dengan penuturan Eby, salah satu warga yang coba membantu proses penyelamatan korban sebelum petugas pemadam kebakaran datang. Menurut Eby, yang akhirnya memilih keluar dan meninggalkan para korban karena bau plastik terbakar sangat menyengat, warga kesulitan karena jalan di karaoke tersebut hanya satu—untuk keluar dan masuk—sehingga menyulitkan orang untuk cepat menyelamatkan diri.
"Kami lihat asap baru masuk coba membantu. Listrik masih tetap menyala dan sama sekali tak terdengar ada bunyi alarm," ujar Eby.
Akibat kebakaran itu, 12 pengunjung tewas. Sembilan korban telah diidentifikasi, sementara tiga korban lainnya belum diketahui identitasnya. Korban tewas diduga akibat kehabisan oksigen saat terjebak di lantai II dan III bangunan tersebut.
ISA ANSHAR JUSUF