Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pantai Boom Jadi Marina, Pelindo Gusur Kapal Nelayan  

image-gnews
Dua buah kapal yatch bersandar di dermaga Pantai Marina Batavia, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara (07/06). Sejumlah kapal pesiar akan mengikuti pameran eksklusif Indonesia Yatch Show pada 8-9 Juni 2013. TEMPO/Dasril Roszandi
Dua buah kapal yatch bersandar di dermaga Pantai Marina Batavia, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara (07/06). Sejumlah kapal pesiar akan mengikuti pameran eksklusif Indonesia Yatch Show pada 8-9 Juni 2013. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan memindahkan puluhan kapal nelayan dari dermaga Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur. Pemindahan tersebut terkait rencana PT Pelindo III membangun Pelabuhan Marina di pantai tersebut yang ditargetkan beroperasi pada 2017 dan akan terintegrasi dengan marina di Bali, Lombok, dan Karimun Jawa.

General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto, mengatakan, puluhan kapal nelayan akan dipindahkan ke arah barat, di pantai Kelurahan Mandar. “Kapal nelayan harus dipindahkan karena Pelabuhan Marina harus steril dari kapal tradisional,” kata Bangun kepada Tempo, Jumat 23 Oktober 2015.

Di tempat sandar baru tersebut, kata Bangun, Pelindo III akan mendirikan tempat pelelangan ikan untuk nelayan beserta fasilitas lainnya. Sedangkan kolam labuh kapal nelayan saat ini nantinya akan menjadi terminal kapal pesiar jenis yacht.

PT Pelindo III secara resmi memulai tahapan pembangunan Pelabuhan Marina di Pantai Boom, Banyuwangi sejak 12 September 2015. Pelindo III menginvestasikan dana Rp 500 miliar untuk membangun marina Banyuwangi melalui anak usahanya, PT Pelindo Properti Indonesia.

Sugiyono, satu nelayan Pantai Boom, mengatakan, PT Pelindo III harus memberikan tempat pengganti yang layak. Pemindahan ke pantai Kelurahan Mandar dikhawatirkan menimbulkan konflik dengan nelayan sekitar.

“Di pantai tersebut sudah banyak kapal nelayan yang sandar. Kalau kami dipindah ke sana, pasti akan konflik,” kata dia.

Saat ini ada sekitar 30 perahu nelayan pancing lokal dan 20-an kapal nelayan dari Madura yang biasa sandar di Pantai Boom. Mereka sudah turun-temurun menjadi nelayan. Dulunya, jumlah mereka lebih besar, tapi karena kesejahteraan terus terpuruk, sebagian nelayan akhirnya menjual kapal dan beralih pekerjaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, menurut Sugiyono, nelayan cukup susah mencari ikan di Pantai Boom. Selain karena pengaruh cuaca, Sugiyono mengatakan, ikan makin langka setelah Boom tercemar limbah industri. Nelayan pun terpaksa menangkap ikan lebih jauh hingga 12 mil dari Pantai Boom.

Jumal, koordinator Kelompok Nelayan Mandar, mengatakan, pembangunan Pelabuhan Marina idealnya harus diimbangi dengan perbaikan nasib nelayan. “Saya heran mengapa harus memperhatikan wisatawan dulu, sementara kami rakyatnya sendiri terabaikan,” katanya.

Di Kelurahan Mandar, kata Jumal, ada sekitar 111 kapal besar dan perahu milik nelayan. Jumal sendiri tak keberatan bila ada tambahan dari kapal nelayan lain dari Pantai Boom asalkan PT Pelindo tak membatasi aktivitas nelayan.

Selain itu nelayan juga meminta pemerintah membenahi kondisi pantai yang penuh lumpur dan sampah. “Dulu kami bisa cari kepiting di pantai, tapi sekarang sudah penuh dengan sampah,” katanya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pudjo Hartanto, juga menolak bila pembangunan Pelabuhan Marina memindahkan nelayan. Dia setuju kehadiran nelayan tersebut sudah turun-temurun sekaligus menjadi ciri khas Pantai Boom. “Pelabuhan Marina seharusnya bisa terintegrasi dengan kehadiran nelayan,” kata dia.

IKA NINGTYAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

11 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

11 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

11 hari lalu

Sejumlah perahu nelayan tertambat di dermaga Cilaut Eureun, Pantai Santolo, Garut, Jawa Barat, (1/1). TEMPO/Prima Mulia
Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan, Nelayan Sukabumi Terdampar di Garut

Polairud Polres Garut yang sedang mencari seorang nelayan setempat kini ketambahan mencari seorang lagi asal Sukabumi sesama korban gelombang tinggi.


Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

13 hari lalu

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau daerah yang terdampak gelombang tinggi dan angin kencang di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Garut
Angin Kencang dan Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Garut Tak Bisa Melaut

Angin kencang dan gelombang laut tinggi mengakibatkan sejumlah nelayan Garut, Jawa Barat, tak bisa melaut. Karena dinilai dapat membahayakan jiwa.


Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

16 hari lalu

Sejumlah penyelam melakukan proses penenggelaman Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan II-5-25 di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 25 Januari 2024. Tiga kapal yakni KAL Tabuhan, Patkamla Baluran dan Patkamla Mustaka yang usianya sudah tua dan tidak efektif lagi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan, ditenggelamkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi di kawasan Pantai Bangsring sebagai upaya mendukung konservasi yang dijadikan rumah bagi biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kapal Pencari Ikan Terbalik di Perairan Selayar, 24 Nelayan Belum Ditemukan

Basarnas masih mencari 24 penumpang kapal Dewi Jaya 2 yang terbalik di perairan Selayar sejak Sabtu dinihari 9 Maret 2024.


Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

30 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

Presiden Filipina memastikan meski Angkatan Laut Cina berada di Laut Cina Selatan, hal itu tidak akan membuatnya gentar.


Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

35 hari lalu

Pecinan Street Food menyuguhkan beragam atraksi seni hingga aneka kuliner khas Tionghoa selama tiga hari sejak Jumat, 23-25 Februari 2024 di di Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Kecamatan Banyuwangi. (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.


Nelayan Cina Diduga Pakai Sianida di Scarborough Shoal, Filipina Sedang Kumpulkan Bukti

38 hari lalu

Nelayan Filipina tengah menyantap makanan di atas kapal nelayannya yang berada di dekat kapal nelayan Cina di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. REUTERS
Nelayan Cina Diduga Pakai Sianida di Scarborough Shoal, Filipina Sedang Kumpulkan Bukti

Filipina tengah mengumpulkan bukit soal klaim nelayan Cina dan Vietnam gunakan sianida di Scarborough Shoal


Beijing Protes 2 Warga Cina Tewas di Area Pantai Taiwan

40 hari lalu

Sebuah kapal perang Tiongkok mengikuti latihan militer di lepas pantai Tiongkok dekat Fuzhou, Provinsi Fujian, di seberang Kepulauan Matsu yang dikuasai Taiwan, Tiongkok, 11 April 2023. REUTERS/Thomas Peter
Beijing Protes 2 Warga Cina Tewas di Area Pantai Taiwan

Taiwan membela tindakan penjaga pantainya setelah empat warga negara Cina dalam sebuah perahu karet, berlayar hampir mendekati garis pantai Taiwan