TEMPO.CO, Magetan - Tujuh warga Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, nyaris terjebak kebakaran saat berusaha memadamkan api di sekitar Pos I Cemoro Sewu, Gunung Lawu, Kamis siang, 22 Oktober 2015. Upaya pemadaman dilakukan dengan cara membuat ilaran alias parit agar si jago merah tidak merembet ke titik lain.
"Kami sempat panik karena pandangan tertutup asap tebal dan api semakin besar," kata Sumarno, salah satu warga yang nyaris terjebak api, saat ditemui di pintu masuk Cemoro Sewu.
Saat itu, Sumarno dan enam temannya berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke sembarang arah. Karena pandangan tertutup asap tebal, mereka sempat menginjak api yang mulai membakar ilalang kering. "Sempat mau istirahat, tapi takut terbakar karena api semakin besar," ucap dia kepada Tempo.
Rasa takut terbakar itulah yang membuat Sumarno ingin secepatnya menyelamatkan diri. Mereka berlari menyusuri hutan pohon pinus dengan melintasi jalur melingkar hingga akhirnya terbebas dari asap tebal dan kobaran api, tepatnya di sebelah barat pintu masuk Cemoro Sewu.
Kepala Resor Polisi Hutan (KRPH) Sarangan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Lawu dan Sekitarnya Kholil mengatakan titik api berada di Petak 3. Petugas gabungan dari Perum Perhutani, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, serta warga yang tergabung dalam beberapa tim melakukan pemadaman dengan cara membuat ilaran. "Kebakaran meluas. Sementara sebelumnya terjadi di Pos III dan IV, sekarang merembet ke Pos I," ujar dia.
Kebakaran di sekitar Pos III dan IV terjadi pada Ahad lalu. Peristiwa itu mengakibatkan tujuh pendaki tewas dan dua lainnya mengalami luka bakar serius. Sejak Selasa, 20 Oktober 2015, kebakaran mulai merembet ke Pos II dan Pos I.
Kebakaran di sekitar Pos I berjarak 1 kilometer dari jalan raya, yang menghubungkan Kabupaten Magetan dengan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Adapun jarak api dengan permukiman warga Desa Ngancar sekitar 2 kilomater.
NOFIKA DIAN NUGROHO