Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kritik Tunjangan Perumahan DPRD, Ini Permintaan Sultan HB X

image-gnews
Sri Sultan HB X mendengarkan pertanyaan dari salah satu masyarakat yang menjadi tamu undangan pada audiensi dan penjelasan isi Sabda Raja di ndalem Wironegaran, Suryomentaraman, Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan HB X menjelaskan serta meluruskan kelima point dari Sabda Raja yang disampaikan akhir April 2015. TEMPO/Pius Erlangga.
Sri Sultan HB X mendengarkan pertanyaan dari salah satu masyarakat yang menjadi tamu undangan pada audiensi dan penjelasan isi Sabda Raja di ndalem Wironegaran, Suryomentaraman, Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan HB X menjelaskan serta meluruskan kelima point dari Sabda Raja yang disampaikan akhir April 2015. TEMPO/Pius Erlangga.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyoroti secara khusus besarnya tunjangan perumahan bagi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta melalui evaluasi APBD Perubahan 2015.

Meskipun tak ada perubahan kenaikan anggaran dari APBD murni ke APBD perubahan, namun tunjangan sewa perumahan anggota dewan yang besarnya mencapai Rp 3,3 miliar untuk setahun itu mendapat kritik keras Sultan HB X. Dengan anggaran itu, satu orang anggota dewan kota mendapat jatah tunjangan perumahan saja Rp 7-7,5 juta per bulannya.

Dalam rekomendasinya yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 239/Kep/2015 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta, Sultan  HB X meminta perhitungan tunjangan sewa perumahan ini dikaji ulang pemerintah kota. Perhitungan harus mempertimbangkan asas kewajaran, kepatutan, rasionalitas dan mengacu standar harga setempat yang berlaku.

“Gubernur meminta penilaian tunjangan perumahan tidak lagi dilakukan tim pemerintah kota, tapi tim appraisal independent agar nilai sewa itu lebih valid,” ujar Sekretaris DPRD Kota Yogyakarta Bejo Suwarno kepada Tempo, Rabu, 21 Oktober 2015.

Namun, karena tunjangan itu sudah terlanjur diberikan sejak awal tahun dan tak ada kenaikan dalam APBD perubahan, maka rekomendasi itu kemungkinan baru dilaksanakan untuk alokasi tunjangan perumahan tahun depan.

Bejo menuturkan, ini kali pertama tunjangan perumahan dewan mendapat sorotan dari Sultan HB X dan diminta untuk melibatkan tim appraisal, bukan internal pemerintah. “Tim indpenden dilibatkan untuk menghindari konflik kepentingan penetapan harga sewa itu,” ujar Bejo.

Tunjangan perumahan  diberikan sesuai saran pendukung kinerja anggota dewan sehari-hari. Meskipun sebagian besar anggota dewan kota merupakan warga asli dan tak ada yang tinggal di kabupaten lain. Luas Kota Yogyakarta pun terhitung sangat kecil, hanya 32,5 kilometer persegi.

Selain itu, sebagian anggota dewan banyak yang tinggal satu bertetangga atau satu kecamatan dengan kantor DPRD di Jalan Ipda Tut Harsono, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. “Agar saat ada kegiatan dewan tidak terlambat karena dekat jaraknya,” ujar Bejo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dewan diminta memakai jasa tim appraisal independent untuk menetapkan besarnya tunjangan perumahan  karena standar harga sewa perumahan di kota menjadi patokan kabupaten lain di DIY. “Jatah sewa rumah anggoat dewan kota tidak boleh lebih dari dewan di provinsi, dan di kabupaten lain tidak boleh lebih dari alokasi sewa dewan kota,” ujar Bejo.

Kalangan tim penilai aset di Kota Yogyakarta menilai besaran alokasi tunjangan perumahan dewan yang mencapai Rp 7-7,5 juta per bulan itu terhitung sangat mewah. “Jatah tunjangan perumahan itu jika di kota terhitung sangat tinggi,” ujar penilai properti Slamet Herutono dari Kantor Jasa Penilai Publik Antonius Herutono Djasmanuddin Robby & Rekan Yogyakarta.

Herutono memberi  gambaran, biaya sewa rumah di Kota Yogyakarta dengan luasan kurang 200 meter persegi dan posisi strategis saat ini di kota paling mahal sekitar Rp 50 juta setahun atau hanya sekitar Rp 4,1 juta perbulan. Angka ini berselisih jauh dengan jatah sewa rumah dewan yang mencapai Rp 7 juta per bulan.

Belum lagi jika dibandingkan dengan jatah sewa rumah kalangan buruh di Kota Yogyakarta yang dalam item Komponen Hidup Layak hanya ditetapkan Rp 250 ribu perbulan.

Kepala Dinas Bangunan Gedung Aset Daerah Kota Yogyakarta Heri Satya Wacana, selaku pihak pemerintah yang mendapat tugas melakukan penilaian aset untuk alokasi tunjangan perumahan dewan, menyatakan jika penetapan tunjangan perumahan dewan itu merupakan hasil survei.

“Selama ini untuk penetapan nilai sewa juga dengan pertimbangan dan survei luasan dan lokasi,” ujar Heri. Namun dengan adanya desakan Sultan untuk mulai menggunakan tim appraisal itu pihaknya pun sudah menyiapkan anggaran menyewa tim penilai aset. “Kami siapkan Rp 20 juta untuk jasa penilai aset ini,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

4 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

21 hari lalu

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan


Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

28 hari lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, dan Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, beserta jajarannya dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Defara
Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

31 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

32 hari lalu

William Aditya Sarana. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

36 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.