TEMPO.CO, Balikpapan - Tiga bandar udara di Kalimantan ditutup akibat kabut asap kebakaran hutan yang kian parah. Ketiga bandara tersebut adalah bandara Tarakan di Kalimantan Utara, Berau di Kalimantan Timur, dan Palangkaraya di Kalimantan Tengah.
"Tiga bandara ini paling parah terpapar asap," kata pejabat Humas PT Angkasa Pura Balikpapan, Awaluddin, Senin, 19 Oktober 2015. Adanya kabut asap membuat jarak pandang menyulitkan pendaratan pesawat di Bandara Berau, Tarakan, dan Palangkaraya.
“Sudah tidak ada penerbangan sejak tiga hari lalu hingga sekarang ini,” ujarnya.
Awaluddin mengatakan penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan, Balikpapan, akibat tiga bandara tersebut ditutup. Menurut dia, jumlah penumpang turun hingga 11 persen atau sekitar 880 orang per hari.
Bandara Sepinggan melayani hingga lima kali penerbangan rute Tarakan, Berau, dan Palangkaraya. Maskapai penerbangan di tiga rute ini terpaksa membatalkan penerbangan.
Penurunan jumlah penumpang ini, kata Awal, berdampak langsung terhadap pemasukan Bandara Sepinggan. Termasuk hilangnya potensi pemasukan airport tax Bandara Sepinggan sebesar Rp 61,6 juta per hari. “Pemasukan sektor airport tax saja sudah lumayan besar per hari. Apalagi bila dikalikan dalam kurun 3 bulan," katanya.
Selain itu, Awal menyebutkan, sejumlah bandara lain di Kalimantan, seperti Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak, terganggu adanya kabut asap kebakaran hutan. Namun aktivitas penerbangan di kawasan tersebut masih berjalan normal, mengingat jarak pandang pendaratan masih memungkinkan.
Asap kebakaran hutan di Kalimantan memang meluas dalam beberapa hari terakhir. Asap yang semula hanya ada di beberapa kota di Kalimantan Tengah dan Timur sudah merambat ke Kalimantan Utara. Tarakan termasuk yang terkana kabut asap pekat.
SG Wibisono