TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar didampingi Kepala Polres Luwu Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan menyerahkan dokumentasi kecelakaan pesawat Aviastar PK-BRM ke Wakil Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Haryo Satmiko di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Kamis, 15 Oktober.
Dokumentasi itu diharapkan mampu membantu KNKT dalam investigasi kecelakaan pesawat yang menewaskan tujuh penumpang dan tiga kru.
Pudji mengatakan kepolisian membuka ruang bagi KNKT untuk meminta data-data pendukung yang dibutuhkan serta mungkin dimiliki kepolisian.
Kapolres Adex menerangkan dokumentasi tim Polres Luwu yang diserahkan ke KNKT berupa kumpulan foto digital dan rekaman video dari drone di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Dokumentasi itu memperlihatkan posisi serpihan pesawat maupun jenazah. Seluruh data itu akan menunjang penyelidikan dari KNKT guna mengungkap penyebab kecelakaan nahas tersebut.
"Itu data riil. Belum ada yang berubah karena kami tiba pertama di TKP," kata Adex, Kamis, 15 Oktober 2015.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar 11 menit setelah take-off dari Bandara Andi Djemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat, 2 Oktober 2015 sekitar pukul 14.25 Wita. Tim SAR gabungan memulai pencarian lantaran pesawat berjenis Twin Otter itu tidak kunjung tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, sesuai jadwal pada pukul 15.39 Wita.
Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, tim SAR gabungan akhirnya menemukan pesawat itu di Buntu Bajaja, Desa Ulu Salu, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Seluruh penumpang dan awak pesawat ditemukan meninggal.
Buntu Bajaja itu berada pada ketinggian 2.700 meter di atas permukaan laut. Dalam waktu sehari, tim Disaster Victim Identification berhasil mengindentifikasi identitas seluruh jenazah dan kemudian menyerahkannya ke keluarga korban.
Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengapresiasi bantuan kepolisian dalam pemberian data dokumentasi kecelakaan pesawat Aviastar. Dokumentasi itu akan memperkuat hasil analisis untuk proses investigasi. KNKT sudah mengumpulkan cukup banyak data dan bukti ihwal kecelakaan Aviastar, di antaranya sejumlah serpihan pesawat dan black-box.
Haryo mengatakan sekitar empat-lima petugas KNKT juga sudah melakukan olah TKP di lokasi jatuhnya pesawat, Sabtu, 10 Oktober. Semua data itu, khususnya black-box, akan membantu pihaknya untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan.
TRI YARI KURNIAWAN