TEMPO.CO , Jakarta:Kebakaran di Taman Nasional Kutai, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur masih terus terjadi. Petugas Balai TN Kutai menduga kebakaran hutan karena ada kesengajaan dari warga sekitar hutan yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
Sejauh ini petugas di Balai TN Kutai masih kesulitan menangkap para pembakar lahan. Menurut Kepala Seksi Pengamanan Balai TNK Wilayah I Sangatta, Kutai Timur, Hernowo Supriyanto mengatakan para pembakar hutan sulit ditangkap karena menggunakan sitem bakar lari.
Mereka, kata Hernowo, menggunakan cara yang sangat tradisional, yakni memanfaatkan obat nyamuk yang diikat batang korek api. Di sekeliling obat nyamuk sudah disiram bensin atau minyak tanah yang diberi ban bekas.
"Jadi setelah meletakkan obat nyamuk yang sudah di kasih korek api itu, mereka kabur. Kan kalau obat nyamuknya jalan pas kena batang korek api langsung menyala dan menyambar di sekitarnya yang sudah di sirami minyak atau bensin," kata Hernowo Supriyanto dihubungi dari Samarinda, Rabu, 14 Oktober 2015.
Menurut dia, petugas Manggala Agni, satuan pemadam kebakaran di Balai TNK hingga kini terus melakukan pemadaman di dalam kawasan hutan yang hampir setiap hari terbakar. Memang luasan lahan yang terbakar tak terlalu luas, tapi titik api yang timbul banyak.
Pembakaran lahan ini menurut Hernowo sudah sangat mengancam habitat satwa liar yang hidup di dalam hutan. "Jangankan api, aktivitas manusia saja sudah bisa mengusir satwa, jadi sampai sekarang habitat satwa seperti orangutan dan banteng terus berkurang," kata dia.
Ada juga cara lain yang mereka lakukan untuk mengelabui petugas Balai TN Kutai saat membakar hutan. Dengan menggunakan ban bekas yang sudah dipotong-potong lalu di bakar diletakkan di kawasan hutan yang kering. Jadi para pembakar kata Hernowo setelah membakar potongan ban bekas tadi lengsung meninggalkan lokasi.
Saat ini menurut Hernowo dirinya bersama para penjaga hutan TN Kutai terus menjaga kawasan hutan yang masih belum pernah terjamah. Hutan ini menurut dia dijaga dari para pembuka lahan baru yang juga memanfaatkan kawasan hutan untuk berkebun.
"Lokasi kebakaran yang marak terakhir ini di daerah Bukit Cemangi dekat Telaga Bening, Teluk Pandan, daerah Triden dan Pertamina di Sangkimah, kilometer 5-18 dari arah Sangatta, Kutai Timur," jelas dia.
FIRMAN HIDAYAT