TEMPO.CO, Medan - Kerusuhan bernuansa agama di Kabupaten Singkil, Aceh, yang terjadi kemarin siang memaksa ribuan warga Sumatera Utara yang selama ini bermukim di Aceh Singkil mengungsi ke dua kabupaten terdekat dari Singkil, yakni Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Pelaksana tugas Bupati Tapanuli Tengah, Syukran Jamilan Tanjung mengatakan, sejak dinihari tadi arus pengungsi ke Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah dari Aceh Singkil terus berdatangan.
"Siang ini kami data ada 3.750 pengungsi di Manduamas. Kami sudah menampung pengungsi di lima tempat di HKBP Desa Saragih, Balai Desa dan Paroki Katolik di Tumba Jahe Manduamas," kata Syukran Tanjung kepada Tempo, Rabu 14 Oktober 2015.
Penangung jawab posko pengungsian, ujar Syukran dihunjuk Camat Manduamas Sehat Dalimunthe. Adapun pengamanan di posko pengungsian, sebut Syukran, dilakukan Brimob Detasemen C dengan 34 personel, TNI AD dari Korem Kawal Samudera 28 personel dan Kodim Tapteng 40 personel. "Saat ini situasi kondusif. Bantuan makanan sudah mulai dikumpulkan seperti beras, air bersih, mie instan, ikan asin, telur, gula dan lainnya," tutur Syukran.
Untuk menenangkan, kata Sukran, dirinya bersama kapolres dan komandan kodim berada di tengah-tengah pengungsi. "Kami ada di Manduamas saat ini bersama pengungsi," kata Syukran.
Jarak Aceh Singkil (pusat kerusuhan yang terjadi Selasa kemarin) ke Manduamas, sebut Syukran bisa ditempuh hanya dengan 1 jam perjalanan darat. "Sebagian warga Manduamas memang sudah pindah dan lama bermukim di Singkil karena dekat," kata Syukran.
Adapun di Kabupaten Pakpak Bharat, yang juga bertetangga dengan Aceh Singkil, arus pengungsi hingga siang ini terus bertambah. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Helfi Assegaf mengatakan, dari data Polres Pakpak Bharat sedikitnya ada 976 jiwa keluar dari Singkil ke Pakpak Bharat.
"Pengungsi ditempatkan di Kantor Camat Sibagindar," kata Helfi. Polisi juga memeriksa setiap kenderaan yang masuk dari Aceh Singkil ke Pakpak Bharat, tepatnya di wilayah perbatasan untuk memastikan situasi kondusif.
Untuk kebutuhan logistik pengungsi di Pakpak, kata Helfi, disiapkan oleh Pemkab Pakpak Bharat. "Informasi yang kami terima Pemkab Pakpak Bharat yang menyiapkan. Namun personel kita di lapangan menyebut sebagian besar pengungsi menumpang makan di rumah-rumah warga," ujar Helfi.
Har ini, Kepala Polri Jenderal Bahrodin Haiti juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh, Kapolda Aceh dan Panglima Kodam Iskandar Muda dan Bupati di Singkil.
SAHAT SIMATUPANG