TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Islam Damai Aman (Idaman) Rhoma Irama memilih Tugu Proklamasi sebagai tempat melantik dewan pengurus pusat (DPP) partai yang didirikannya tersebut. Menurut raja dangdut itu, Tugu Proklamasi dipilih untuk menunjukkan Partai Idaman juga merupakan partai nasionalis.
“Tugu Proklamasi dipilih untuk menunjukkan, selain berbasis agama, Partai Idaman juga nasionalis dan pancasilais,” kata Rhoma dalam konferensi pers, Senin, 12 Oktober 2015.
Acara pelantikan DPP Partai Idaman akan digelar pada Rabu, 14 Oktober 2015. Rhoma tak mau merinci berapa jumlah pengurus Partai Idaman yang akan dia lantik. “Lihat saja nanti,” ucapnya. Dalam acara pelantikan itu, Rhoma akan menyampaikan visi-misi yang diusung partainya.
Rhoma mengklaim antusiasme masyarakat terhadap Partai Idaman sangat besar. Hingga saat ini, ujar Rhoma, Partai Idaman sudah memiliki dewan pengurus wilayah di 34 provinsi. “Ini sudah memenuhi syarat, karena kami sudah merekrut satu per seribu dari total penduduk Indonesia.”
Pendiri Orkes Melayu Soneta Grup ini menuturkan tujuannya mendirikan Partai Idaman adalah ingin menampilkan citra Islam yang damai dan membangun Indonesia yang berasaskan Pancasila. Sebelum mendirikan Partai Idaman, Rhoma tercatat sebagai politikus Partai Persatuan Pembangunan sejak 1977.
Rhoma sempat digadang-gadang PPP untuk dicalonkan menjadi presiden. Namun pencalonan Rhoma gagal karena partai berlambang Ka’bah itu menilai elektabilitas Rhoma rendah.
Dari PPP, Rhoma berlabuh ke Partai Kebangkitan Bangsa pada Pemilu 2014. Lalu, pada awal 2015, Rhoma menjadi anggota Partai Bulan Bintang. Namun, karena memanasnya konflik internal di PBB, Rhoma memutuskan keluar dan membuat partai sendiri.
BAGUS PRASETIYO