TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan teknologi pertahanan Tentara Nasional Indonesia harus terus dimodernisasi sebab modernisasi teknologi pertahanan diperlukan untuk meningkatkan kapasitas TNI.
"Modernisasi teknologi pertahanan diperlukan. Selain modernisasi, mengurangi impor alat pertahanan dengan pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga dibutuhkan," kata Jokowi saat menyampaikan amanat dalam upacara peringatan HUT TNI ke-70 di Cilegon, Senin, 5 Oktober 2015.
Selain modernisasi teknologi pertahanan, Jokowi menegaskan perlunya membangun karakter prajurit, sehingga bisa terus meningkatkan kapasitas TNI. Menurut dia, revolusi karakter mental TNI dibutuhkan oleh seluruh anggota.
Dalam lima tahun ke depan, kata Jokowi, TNI harus bisa menghadapi berbagai corak peperangan yang muncul. Maka, modernisasi teknologi pertahanan dan revolusi mental dan karakter prajurit sangat diperlukan. Selain itu, kekuatan TNI diperlukan untuk mencapai tujuan Indonesia menjadi negara poros maritim yang kuat, khususnya di Asia Timur.
Acara perayaan HUT TNI dimulai dengan upacara. Dalam upacara, Presiden memberikan anugerah untuk tiga anggota dari tiga matra. Setelah upacara, acara atraksi dan defile dipertontonkan. Atraksi pertama merupakan atraksi teknik bela diri militer dari 1.630 anggota TNI Angkatan Darat.
Baca Juga:
Mereka memperlihatkan berbagai teknis bela diri dengan senjata. Setelah atraksi bela diri, pagelaran mengenai kisah Jenderal Sudirman dipertontonkan. Setelah itu berlangsung defile dari berbagai satuan di tiga matra TNI.
ANANDA TERESIA