TEMPO.CO, Jakarta- Hari ketiga pencarian pesawat Aviastar di Kabupaten Luwu belum membuahkan hasil signifikan. Kepala Badan SAR Nasional FH Bambang Sulistiyo menginstruksikan timnya untuk mengerahkan kekuatan penuh.
Di hari ketiga ini, menurut Bambang, tim SAR menyusuri perairan teluk Bone, dari Masamba, Palopo, Luwu, sampai ke perairan Wajo dan Sidenreng Rappang. Selain itu, pencarian di pegunungan juga tetap dilakukan.
"Sudah tiga hari kami melakukan pencarian, tapi belum ada hasil yang signifikan. Informasi ada warga di Enrekang yang menemukan puing-puing pesawat. Setelah kita cek, ternyata belum akurat," kata Bambang di Bandara Lagaligo, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Senin, 5 Oktober 2015.
Bambang menambahkan, tantangan yang dihadapi tim SAR dan TNI-Polri di lapangan adalah medan yang berlembah dan hutan yang masih padat. Pencarian akan lebih efektif melalui udara.
Dia juga meminta, tim di darat menunggu petunjuk dari hasil pemantauan udara. Itu dimaksudkan agar tim yang menyusuri pegunungan bisa menghemat tenaga.
"Jika pesawat jatuhnya di pegunungan, sudah bisa dideteksi. Tim di darat kami minta jangan bergerak secara sporadis, utus tim-tim kecil saja, yang lain standby di posko," ujar Bambang.
Jika pesawat jatuh di laut, jenazah sudah bisa mengapung sehingga kapal Basarnas diminta menyisir Teluk Bone, mulai dari Masamba, Kabupaten Luwu Utara, sampai ke Sidrap. Hari ini, Basarnas mengerahkan empat helikopter dan beberapa kapal serta perahu nelayan.
Wakil Bupati Luwu Amru Saher meminta seluruh kepala desa di Kecamatan Bua, Suli, dan Latimojong terlibat pencarian. Warga juga diminta mengikuti anjing pemburu untuk mencari.
"Kami imbau kepala desa agar menyerukan seluruh warganya ikut mencari dan ikutkan anjing pemburu," kata Amru Saher.
HASWADI