TEMPO.CO, Belopa - Bupati Luwu Andi Mudzakkar menginstruksikan seluruh camat, kepala desa, dan warga masyarakat ikut terlibat dalam pencarian pesawat Aviastar DHC6-PK BRM yang dinyatakan hilang sejak Jumat, 2 Oktober 2015. Keterlibatan warga ini penting untuk menemukan korban yang hingga kini belum ada titik terang.
"Hutan-hutan produksi sudah kita sisir, tapi hasilnya nihil. Hari ini kita coba masuk ke hutan lebat di Latimojong. Warga yang punya anjing mohon diikutkan untuk mencari," kata Cakka--panggilan akrab Andi Mudzakar--yang juga memastikan akan terlibat langsung dalam pencarian tersebut, Senin, 5 Oktober 2015.
Cakka bertolak dari Belopa menuju Latimojong menggunakan sepeda motor trail, selanjutnya akan berjalan kaki memasuki hutan lebat menyusuri pegunungan Gamaru. Di pegunungan Gamaru, tim pencari dari Polres Luwu menemukan tanda-tanda berupa pohon kayu yang rusak. Diduga pohon disambar pesawat Aviastar.
Koordinator Posko Induk di Bandara Lagaligo, Bua, Kabupaten Luwu, Aminuddin mengatakan sampai hari ketiga melakukan pencarian, usahanya belum membuahkan hasil yang signifikan. Padahal seluruh tim yang dikerahkan mencari Aviastar sudah menyisir pegunungan dan lautan.
"Sesuai S.O.P, pencarian tahap pertama berlangsung selama tujuh hari dan sekarang sudah memasuki hari keempat. Semoga hari ini ada hasil," kata Aminuddin.
Selain itu, sejumlah warga di Kecamatan Bua yang mendatangi posko induk melaporkan bahwa mereka sempat melihat pesawat Aviastar jatuh di perairan teluk Bone. Sebelum jatuh, terlihat kepulan asap putih dari ekor pesawat. Ada juga yang melihat kilatan api di puncak gunung Labokke, Bua.
"Semua informasi yang masuk kita olah dan kita cocokkan dengan rute pesawat. Sekecil apa pun informasi dari masyarakat, semuanya kita tampung," ujarnya.
HASWADI