TEMPO.CO, Belopa - Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyiagakan semua puskesmas di wilayahnya dan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru, Belopa.
Direktur RSUD Batara Guru Suharkimin mengatakan UGD sengaja disediakan khusus untuk melakukan penanganan medis yang cepat jika penumpang pesawat Aviastar ditemukan dalam keadaan hidup.
"Kami juga menyediakan kamar mayat. Kita berharap pesawat Aviastar berikut penumpangnya bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat," ucap Suharkimin, Minggu, 4 Oktober 2015.
Rumah sakit juga menyiapkan delapan kantong mayat, ditambah sepuluh kantong dari Badan SAR Nasional (Basarnas). Koordinator posko induk tim gabungan pencarian pesawat Aviastar, Aminuddin Alwy, menuturkan pusat pencarian hari kedua hilangnya kontak Aviastar difokuskan ke pegunungan.
Tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, Tim Reaksi Cepat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, dan Palang Merah Indonesia menyisir desa-desa di Kecamatan Bua, Bassesang Tempe, dan Bassesang Tempe Utara.
"Hari ini kami fokus menyisir pegunungan di Kecamatan Bua dan Bassesang Tempe. Seluruh tim yang ikut mencari bisa menjaga kekompakan dan mengutamakan keselamatan," ujar Aminuddin.
Fokus pencarian kali ini, tutur Aminuddin, difokuskan pada tiga titik. Tim 1 mencari di Desa Tampa dan Desa Tampumia. Tim 2 menyisir Desa Labokke. Dan tim 3 menyisir Desa Bukit Harapan. "Kendala kita adalah medan yang sulit, karena terdiri atas lembah dan hutan lebat," tutur Aminuddin.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar sebelas menit setelah takeoff dari Bandara Andi Djemma pada Jumat, 2 Oktober 2015, pukul 14.25 wita. Pesawat ini membawa tujuh penumpang dan tiga kru.
HASWADI