TEMPO.CO , Maros: Juru bicara Humas Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan semua keluarga korban dan juga kru penumpang Aviastar DHC-6-300 Twin Otter, sudah diperiksa oleh tim di posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Dokter Kesehatan (Biddokes) Polda Sulselbar.
"Tim DVI telah mengumpulkan data skunder di mana data dari keterangan keluarga korban yang nantinya akan dicocokkan pada objek penumpang pesawat Aviastar," katanya, Sabtu 3 Oktober 2015.
Menurut Farans Barung, data itu berdasarkan informasi dari tim DVI dan Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Kabiddokes) Polda Sulselbar Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) dr. Harjuna. "Keseluruhan data sudah ada dan memang diperiksa. Semua data tersebut telah dikumpulkan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, sebanyak 10 orang,"ucapnya.
Sementara untuk data primer yaitu semacam DNA keluarga, akan diambil atau dicocokkan jika memang objek yang ditemukan sudah tak bisa dikenali.
Rusdianto 29 tahun, anak dari M Natsir penumpang Aviastar DHC-6-300 Twin Otter, menjelaskan bahwa ia memberikan keterangan saat diperiksa oleh Ante Mortem DVI Biddokes Polda Sulselbar, dilokasi Bandara Sultan Internasional Hasanuddin Makassar, Ia diminta keterangan yang terkait dengan korban seperti warna baju, alat benda yang melekat pada tubuh, tinggi badan dan juga berat badan.
BADAUNI A.P.