TEMPO.CO, Bandung - Sejak diluncurkan dan dibuka mulai 17 Agustus 2015, kursus online gratis IndonesiaX kini telah diikuti 17 ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dari luar negeri.
Sebagian kursus itu ada yang membuat sertifikat. “Harganya murah, Rp 200 ribu per mata kuliah,” kata Presiden Direktur IndonesiaX Lucyanna Pandjaitan di gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung, Jumat, 2 Oktober 2015.
Menurut Lucyanna, sertifikat kursus itu diperlukan untuk melengkapi syarat pelamar kerja seperti di luar negeri. Contohnya, sejawat yang pernah menjadi wartawan sengaja mengambil beberapa kursus online di sejumlah kampus di luar negeri. Sertifikatnya kemudian dilampirkan ketika melamar kerja.
IndonesiaX merupakan produk dari PT Education Technology Indonesia, yang membuka akses kursus online dari universitas dan institusi di Tanah Air. Meluncur pertama kali pada 17 Agustus 2015, IndonesiaX menjadi cara belajar baru bagi siapa pun yang berminat dan terhubung dengan Internet. “Materi kursus bebas buat siapa saja yang minat, tidak ada batasan umur bagi mereka yang ingin belajar,” ujar Lucyanna.
Saat ini ada empat topik kursus yang dibuka IndonesiaX, seperti Manajemen Perubahan oleh Rhenal Kasali dan Cyber Law: Rights and Obligations oleh Edmon Makarim. Lalu ada Introduction to Stock Exchange oleh pemimpin PT Bursa Efek Indonesia dan Introduction to Broadcasting oleh Wishnutama Kusubandio. “Pemilihan topik itu sangat hati-hati, berdasarkan kebutuhan populer dan bisa berguna bagi orang banyak,” tutur Lucyanna.
Kursus disampaikan lewat tayangan video sekali per minggu. Lamanya kursus per topik beragam. Kini, topik yang telah selesai, ujar Lucyanna, adalah bursa efek dengan 400 lulusan.
Ketua Dewan Penasihat IndonesiaX Mohammad Nuh mengatakan kursus itu tidak mengutamakan sertifikat bagi para pesertanya. “Pelajari dulu kursusnya, sertifikat belakangan,” ucapnya di Bandung.
ANWAR SISWADI