TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali berhasil mengidentifikasi 31 jemaah haji asal Indonesia dan satu warga negara Indonesia di Arab yang meninggal dalam peristiwa lempar jumrah di Mina, Arab Saudi. Pemerintah berhasil mengidentifikasi jenazah para korban setelah mendapat akses luas dari Saudi untuk mencari jemaah haji yang dilaporkan belum kembali setelah tragedi Mina.
"Sampai hari ini, total yang wafat berjumlah 91 orang terdiri atas 86 jamaah haji Indonesia dan lima WNI yang bermukim di Arab Saudi,” kata Kepala Daerah Kerja di Mekah Arsyad Hidayat, melalui siaran pers, Jumat, 2 Oktober 2015.
Sebelumnya, PPIH merilis sebanyak 59 orang jemaah asal Indonesia yang meninggal dalam tragedi Mina yang terdiri atas 55 orang jemaah haji Indonesia dan empat orang WNI yang bermukim di Arab Saudi.
Menurut Arsyad Hidayat, untuk jemaah yang cedera dan dirawat di rumah sakit Saudi, sebagian sudah kembali ke pemondokan. Sesuai data terakhir, katanya, satu dari lima orang jemaah haji sudah kembali ke pemondokan. Jemaah itu bernama Maryam Pauli Kiming, dari kloter 10 Ujung Pandang.
Selain itu, tim PPIH juga mendapat informasi ada tiga orang jemaah lagi yang diketahui cedera karena tragedi Mina dan sekarang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Mereka adalah Unaeni Abdul Karim Usman dari kloter 33 JKG, dirawat di Rumah Sakit King Khalid, Jeddah. Lalu Sofyan Haeruddin Emod Akmad, dari kloter 21 JKS, dirawat di Rumah Sakit Malik Abdul Aziz, Jeddah. Dan terakhir, Romlah Abdullah Hamid, dari kloter 61 JKS, dirawat di Rumah Sakit Al Nur, Mekah.
Adapun jemaah haji yang dilaporkan hilang, kata Arsyad, sampai saat ini sudah ada beberapa orang yang ditemukan dan berada di pemondokan. Misalnya, tiga orang jemaah haji yang sudah ditemukan yaitu Hamidah Mahmud Yusuf, kloter 9 LOP; Mustofa Sulaeman Kasibun, kloter 34 SUB; dan Jessy Taher Kemur, kloter 35 JKG. "Kami akan terus berupaya mencari jemaah haji yang masih belum diketemukan," ujar Arsyad. PPHI sebelumnya merilis sebanyak 74 anggota jemaah haji asal Indonesia yang hilang sejak tragedi Mina.
LINDA TRIANITA