TEMPO.CO, Jakarta - Bekas anak buah Suryadharma Ali di Kementerian Agama, Andri Alphen, mengungkapkan bahwa bosnya menggunakan Dana Operasional Menteri (DOM) untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. Dana sebesar Rp 100 juta per bulan, yang sedianya untuk mendukung kegiatan operasional menteri, salah satunya justru digunakan untuk biaya pengobatan istri SDA, Wardatul Asriah.
Andri berujar, ia pernah diminta datang ke rumah Suryadharma di Jaya Mandala untuk membicarakan perihal laporan penggunaan DOM. "Di situ dijelaskan, dana berobat Ibu (istri Suryadharma) dari DOM," kata Andri dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu, 30 September 2015.
Laporan yang mencantumkan dana pengobatan istrinya dari DOM itu membuat Suryadharma marah hingga menggebrak meja. Ia meminta laporan itu segera diubah dengan memundurkan tanggalnya.
Selain untuk berobat istri SDA, Andri mengungkapkan dia sering diminta membelikan tiket perjalanan untuk SDA dan keluarga yang bukan urusan dinas. Dana pembelian tiket diminta dari staf Kementerian Agama yang bertugas mengurusi dana DOM.
Suryadharma membantah tuduhan yang disampaikan anak buahnya. Menurut dia, tuduhan itu mengada-ada. "Istri saya anggota DPR. Dia sudah dapat asuransi," ujar Suryadharma. "Jadi, kalau sakit, otomatis dari asuransi."
Ia juga membantah menggunakan DOM untuk keperluan pribadi. Menurut bekas politikus Partai Persatuan Pembangunan itu, dia justru melarang penggunaan DOM untuk kepentingan pribadinya dan keluarga.
Suryadharma Ali didakwa menyalahgunakan DOM sebesar Rp 1,8 miliar saat menjabat Menteri Agama. Anggaran tersebut diduga digunakannya untuk keperluan pribadi, di antaranya pengobatan anaknya sebesar Rp 12,43 juta, biaya pengurusan visa, membeli tiket pesawat, pelayanan di bandara, transportasi dan akomodasi saat mengunjungi anaknya di Australia sebesar Rp 226,8 juta, serta liburan ke Singapura sebesar Rp 95,3 juta.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Video Terkait: