TEMPO.CO , Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) berupaya memberi dukungan terhadap sektor koperasi serta perkembangan usaha menengah dan kecil guna menghadapi perlambatan ekonomi dan anjloknya nilai tukar rupiah.
Peneliti utama dari Kementerian KUKM, Johny W. Situmorang, mengatakan peran pemerintah tetap disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019. Menurut dia, terdapat beberapa indikator yang harus dilaksanakan Kementrian KUKM guna memuluskan langkah para pengusaha kecil dan menengah saat ini.
"Misalnya dari mulai share di dalam ekspor, kemudian bagaimana meningkatkan kapasitas. Kemudian peran investasinya, lapangan kerja, dan pembiayaan untuk koperasi dan pertemuan anggota koprasi, perumusan koperasi, itu yang ditetapkan," ujar Johny kepada wartawan setelah menghadiri acara seminar nasional "Integrasi UMKM dalam Global Value Chain", di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Jalan Braga, Bandung, Selasa, 29 September 2015.
Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Dibunuh: Ini Sederet Keanehan di Balik Tragedi
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?
Menurut Johny, sektor UMKM saat ini perlu ditingkatkan. Artinya, pertumbuhan UMKM yang cukup pesat akan berimbas pada penekanan angka kemiskinan di Indonesia.
"Kalau dipaksa, dia naik 5-10 persen, berarti pengusaha besar berkurang, nah itu yang kita harapkan," katanya.
Maka, kata dia, penguatan sektor internal dalam UMKM dirasa menjadi tanggung jawab bersama guna bisa meningkatkan angka pertumbuhan sektor KUKM. Johny mengetahui betul kelemahan yang kerap bersemayam di sektor KUKM, yakni ketidakteraturan manajemen.
"Kalau persoalan selama ini ada di internal, kualitas pengusahanya sendiri. Buktinya, administrasi bisnis itu tidak ada di UMKM, salah satunya memisahkan aset, seolah-olah dia sudah untung, ternyata tidak," ucapnya.
Kementerian KUKM pun, kata dia, saat ini tengah menggalakkan model kewirausahaan dan inkubator bisnis. Dengan demikian, sektor ini akan bisa bertahan menghadapi situasi perekonomian Indonesia yang tengah terpuruk.
AMINUDIN AS
Baca juga:
Kisah Artis Anisa Rahma Diusik Roh Gaib, Merinding dan...
Begini Kisah Kampus Terima 50, Tapi Luluskan 500 Mahasiswa