Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Keluarga, Manajer Pabrik Ini Pun Dibunuh

image-gnews
Ilustrasi Pembunuhan. Chicago Tribune/Getty Images
Ilustrasi Pembunuhan. Chicago Tribune/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Keluarga korban pembunuhan Manajer HRD dan General Affairs PT Vonex Indonesia Anthonius Kasri Kassa tidak puas dengan hasil penyidikan polisi yang menjerat tersangka dengan pasal pembunuhan biasa. Pihak keluarga menduga aksi pembunuhan yang dilakukan kepada Anthon merupakan pembunuhan yang direncanakan.

Istri korban Oyok Tini mengatakan, sebelum kejadian yang menewaskan suaminya tersebut, ia sering mendengar suaminya kerap mendapat ancaman. Ancaman tersebut menyusul dengan posisi Anthon saat itu yang menjabat sebagai Manajer sekaligus orang kepercayan Direktur perusahaan tersebut.“Pernah suami saya ditelepon orang dan diancam mau dibunuh,” ujar Oyok didampingi kuasa hukumnya di Bandung, Senin, 28 September 2015.

Ia pun menduga aksi pembunuhan tersebut berkaitan dengan kondisi perusahaan yang mengalami dualisme kepemimpinan. Sejak dibeli sahamnya dari perusahaan Jepang oleh keluarga Choy, perusahaan tersebut dipegang oleh Choy Wijaya selaku komisaris perusahaan dan anaknya Danny Wijaya Choy sebagai direktur perusahaan. Namun, kondisi tersebut malah membuat perusahaan seperti memilki dua matahari. Dua-duanya sama berkuasa.

Menurut Oyok, pelaku pembunuhan terhadap suaminya tersebut merupakan preman bayaran yang menjadi orang kepercayaan Choy Wijaya. “Sebelum kejadian ini, suasana perusahaan panas. Ada ketidaksinkronan antara pemegang saham pak Choy dengan anaknya,” ujar dia.

Pembunuhan tersebut terjadi pada 19 Agustus 2015. Kejadian tersebut terjadi di dalam pabrik PT Vonex, Jala Raya Garut-Bandung, kelurahan Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Berdasarkan keterangan kepolisian, kasus ini berawal dari korban yang hendak mengambil sejumlah barang yang berada dalam pabrik. Namun niatan korban tersebut dilarang oleh tersangka dan berakhir dengan adu mulut dan aksi pembunuhan.

Tersangka pembunuhan bernama Andi Supriyadi yang sempat menjabat sebagai kepala desa. Tersangka pun dikenal sebagai raja preman di kawasan tersebut. Tersangka ditangkap polisi satu hari setelah melakukan pembunuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kuasa hukum keluarga korban Togu M. Hutagalung mengatkaan, pihaknya kurang sependapat dengan hasil penyidiakn kepolisian yang menjerat tersangka dengan pasal penganiayaan da pembunuhan tidak direncanakan. Setelah mendengar keterangan dari keluarga dan bukti-bukti, ia menilai bahwa aksi pembunuhan tersebut dilakukan dengan niatan atau berencana. “Penyidik harus mengungkap kasus ini hingga tuntas. Dari bukti-bukti dan sejumlah fakta, aksi pembunuhan ini jelas direncanakan,” ujarnya.

Ia pun mengatakan, salah satu fakta yang meyakinkan bahwa pembunuhan itu direncanakan, adalah salah satunya, berupa ancaman yang didapatkan korban tiga bula sebelum dibunuh. Menurutnya saat itu, ada seseorang kerabat dari tersangka yang menelepon korban dan diancam akan dibunuh. Selain itu, bukti golok yang digunakan untuk menganiaya korban sudah dipersiapkan tersangka.

“Kami juga sudah meminta perilnduagn hukum ke Komisi III DPR RI untuk mendorong pihak Kepolisian Resor Bandung untuk mengungkap kasus pembunuhan itu,” kata dia.

IQBAL T. LAZUARDI S


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

11 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

2 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

4 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

10 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

10 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

14 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.