TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Misbakhun, mengatakan seharusnya pemerintah perlu berpikir untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat harga minyak dunia sedang turun. Menurut dia, cara tersebut bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah Joko Widodo.
"Karena kondisi ekonomi yang ada saat ini membuat kepercayaan publik terhadap pemerintah semakin berkurang," ujar Misbakhun dalam diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu, 26 September 2015.
Saat ini kondisi perekonomian memang sedang loyo. Misbakhun berujar jika pemerintah bisa mengendalikan situasi ekonomi dengan menurunkan harga BBM, masyarakat akan sangat terbantu dalam kegiatan konsumsi. "Kalau diturunkan dampaknya pasti besar kepada masyarakat, kepercayaan akan tinggi kembali," ujarnya.
Menurut Misbakhun, harga BBM saat ini masih terbilang tinggi meski harga minyak dunia sedang turun. Harga BBM yang tinggi ini, ujar dia, berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. "Daya beli ini yang seharusnya bisa dijaga karena konsumsi merupakan sumber penerimaan terbesar," ujarnya.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa, mengatakan pemerintah tidak bisa serta-merta menurunkan harga BBM meski harga minyak dunia sedang turun. Sebab, kata dia, banyak unsur yang mesti diperhatikan salah satunya kurs dolar. "Harus dihitung juga rata-rata tertimbangnya. Tidak bisa hanya berpaku pada harga minyak dunia," ujarnya.
DEVY ERNIS