TEMPO.CO, Pekanbaru - Narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru mampu memperoleh penghasilan puluhan juta rupiah dari keterampilan dan peternakan. Berbagai produk di hasilkan para warga binaan di dalam lapas, mulai dari peternakan, keterampilan dan perkebunan.
"Produk narapidana setiap bulannya sudah ada yang menampung baik distrubutor maupun pasar," kata Kepala Lapas Pekanbaru, Dadi Mulyadi, kepada Tempo, Kamis, 24 September 2015.
Menurut Dadi, para Napi diberi kebebasan melakukan aktivitas berwirausaha. Lapas Pekanbaru telah menyediakan lahan cukup luas untuk perkebunan dan peternakan. Warga binaan dapat belajar melalui pelatihan khusus maupun internet.
Dedi menjelaskan, ada beberapa produk yang dihasilkan warga binaan Lapas Pekanbaru, di antaranya peternakan itik yang menghasilkan ribuan butir telur setiap bulannya dan peternakan ikan gurame, lele, dan nila.
Para napi juga memproduksi sendal hotel dan kain songket. "Diharapkan keterampilan ini dapat menjadi bekal mereka menjalani kehidupan baru setelah bebas nanti," katanya.
Seorang Narapidana Alfian menyebutkan, setiap bulan dia dan rekan napi lainnya mampu menghasilkan 4500 butir telur itik setiap bulannya dengan omset Rp 20 juta. Mereka juga beternak ikan yang keuntungannya mencapai Rp 20 juta.
Selain itu, ada pula kerajinan sendal hotel dan kain songket yang sudah memiliki pasar sendiri yang juga memberi pemasukan bagi para napi hingga puluhan juta tiap bulannya. "Ada koperasi yang mengatur seluruh keuangan dari kegiatan ini," katanya.
RIYAN NOFITRA
Video Terkait: