TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkapkan Indonesia saat ini sedang diberikan banyak ujian dari yang Maha Kuasa, saat menjadi pengisi kutbah di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia pada pelaksanaan salat Idul Adha. Beberapa cobaan yang dimaksudnya adalah merosotnya nilai rupiah, maraknya pelanggaran hukum, meluasnya kejahatan narkoba dan kriminalitas lainnya, serta bencana alam yang terjadi.
"Ujian nyata ini harus dihadapi dengan keteguhan dan taqarrub kepada Allah," katanya dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis 24 September 2015. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap memiliki tekad kuat untuk melaksanakan perintah Allah.
Selain itu, Mahfud juga menyampaikan bahwa cara penyelesaikan masalah yang sedang dihadapi rakyat Indonesia adalah dengan kompak, bersatu dalam jalinan kerja sama antara seluruh warga negara Indonesia. "Juga bekerja keras dan berkorban demi mencapai keberhasilan," katanya.
Baca:
Untuk Pertama Kali, Sekolah di New York Libur di Idul Adha
TRAGEDI MINA: Ratusan Jemaah Tewas Akibat Desak-desakan
Dalam momentum Idul Adha ini, Mahfud juga mengajak masyarakat untuk membuang sifat-sifat kebinatangan yang banyak dirasakan manusia. "Sifat kebinatangan itu seperti angkuh, tidak peduli pada aturan, sewenang-wenang dan hedonis," katanya.
Kegiatan perayaan Idul Adha itu dihadiri sebanyak dua ribu warga negara Indonesia yang berada di Kuala Lumpur dan sekitarnya. Mahfud sempat menyaksikan kegiatan penyembelihan hewan kurban di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Sebanyak sembilan ekor sapi kurban dari masyarakat Indonesia setempat akan dibagikan kepada siswa sekolah itu dari golongan kurang mampu serta beberapa kantung tenaga kerja Indonesia di Kuala Lumpur dan sekitarnya.
Duta Besar Indonesia untuk malaysia, Herman Prayitno, mengatakan momentum Idul Adha juga bermakna untuk menjalin silaturahmi dan menguatkan keberpihakan masyarakat kepada golongan yang kurang beruntung.
MITRA TARIGAN
Simak juga:
TRAGEDI MINA: Insiden Terparah di Jalan 204
Tabrakan KRL di Stasiun Juanda, Menteri Jonan: Ini Memalukan